Kami Biolog Kecil

Arista Setyaningrum 27 September 2015

Pagi itu anak-anak sudah ribut dengan serangga-serangga yang mereka bawa. saya berjalan santai masuk ke halaman sekolah, anak-anak langsung berhamburan dan menyerbu saya.

"Ibu, saya bawa cancorang (belalang sembah) boleh?" kata salah satu dari mereka sambil menunjukkan kantong plastik berisi belalang sembah padaku.

"boleh, disimpan ya"

segera yang lain berebut menunjukkan serangga yang mereka bawa.

"ayo disimpan di kelas. ibu buka kantor dulu ya, ambil kaca pembesar. tunggu dikelas"

sampai dikelas, kami memulai ritual kelas seperti biasa. berdoa, menyanyikan lagu nasional dan menabung. mata mereka seakan berbianr melihat kotak yang ada di atas mejaku. kotak kit optik berisi kaca pembesar. Mereka selalu suka untuk mencoba hal baru dan bereksplorasi.

"Ibu, jangkriknya diapain?" tanya seorang anak.

saya menjelaskan apa yang dilakukan hari ini. Mereka menggambar. hanya itu tugas yang saya berikan. "Gambar serangga yang mereka bawa, gambar dengan jelas ya"

Mereka langsung asyik dengan kegiatannya. gambar mereka adalah gambar khas anak-anak. saat itu mereka tau, mereka sedang belajar IPA dengan menggambar. mereka menggambar dengan sungguh-sungguh bahkan sedetai yang bisa mereka gambar. kaca pembesar yang telah buram pun mereka gunakan dengan sepenuh hati untuk melihat detail kepala setiap serangga. sesekali saya bercanda dengan mereka " Ini yang ibu lakukan saat kuliah lho! ibu menggambar binatang dan tumbuhan" dan mereka tertawa seakan tidak percaya. senyum dan tawa mereka selalu bisa jadi obat saat penat. 

setelah selesai menggambar, anak-anak menanyakan apa yang mereka pelajari, mereka cuma menggambar. bagi mereka belajar adalah menulis padahal belajar bukan hanya menulis. Dengan bercerita dan mengamati serangga yang mereka bawa dan sedang mereka gambar. saya meminta untuk mengamati bentuk mulut setiap serangga dan disitu muncul jawaban-jawaban lucu tapi disitulah mereka belajar, belajar mengamati apa yang ada disekitar mereka, belajar yang bukan cuma menulis, belajar langsung dengan objek materinya. disana juga mereka menemukan bahwa bentuk mulutnya beda-beda ada yang panjang adan yang bergerigi dll. 

"apa yang dimakan belalang?"

"daun buk" 

"mulutnya kayak apa?"

"kayak gunting bu"

"kalau mulut kupu-kupu?"

"panjang bu kayak sedotan"

"meraka makannya apa?"

"bunga bu"

"mereka menghisap nektar ya, jadi mereka mulutnya beda karena makanannya beda"

saat itu mereka mengangguk-angguk dan langsung berkeliling melihat serangga-serangga lain yang dibawa temannya. saya ingin sekali berteriak pada mereka "Halo anak-anak.... kalian ini sedang melakukan penelitian bologi. kalian biolog cilik. kalian calon Biolog Indonesia masa depan. sampai jumpa di penelitian ya nak!"


Cerita Lainnya

Lihat Semua