Raja dan Ratu Sehari

Amelinda Rizki Eka Putri 11 Februari 2016

Sudah hampir dua bulan saya dan kawan-kawan berada di penempatan ini. Shofy, Fadil dan saya ditempatkan di SD Inpres Aboding Okaom Pegunungan Bintang Papua. Kalau dilihat dari peta, letak kami di perbatasan paling timur sendiri, kabupaten terakhir yang langsung berbatasan dengan PNG. Hari-hari kami selalu berwarna, ditemani oleh anak-anak di desa ini yang sungguh murni ketulusannya.

Kebetulan saya mendapat kesempatan untuk mengajar paling banyak di kelas V, walaupun pada kenyataannya harus mengajar di semua kelas yang kosong, maklum guru-guru lokal belum sepenuhnya aktif. Hal ini dikarenakan kondisi geografisnya yang cukup menantang, untuk ke sekolah mereka harus berjalan kaki sekitar 1 jaman lebih. Walaupun demikian tak menyurutkan saya dan teman-teman untuk berkecil hati dalam mengajar. Semangat anak-anak disini sungguh luar biasa untuk belajar.

Pada awalnya, problemnya sama yakni kesulitan komunikasi dengan anak-anak disini karena mereka menggunakan bahasa ibu mereka yakni bahasa Ngalum. Sejalan dengan waktu, mereka mulai terbiasa dengan kami dan kami pun perlahan belajar sedikit-sedikit bahasa mereka. Hari itu saya masuk di kelas V untuk mengajar pelajaran IPS. Sudah kali ketiga saya masuk, untuk memberi materi tentang Kerajaan Hindu dan Budha, namun hingga pertemuan ini anak-anak masih kesulitan memahami materi ini. Selain mungkin karena bukan sejarah  Papua sehingga materi ini terdengar asing bagi mereka, dan menyulitkan.

Siang itu saya memutuskan menggunakan metode lain untuk mengajar anak-anak. Secara spontan saya minta mereka untuk pergi ke belakang sekolah untuk mencari suasana baru. Kuminta mereka tetap membawa buku paket dan satu bangku ke belakang sekolah. Kebetulan hari itu cerah, matahari menyinari kami. Sungguh tak biasanya, cuaca dan udara disini seperti ini karena meskipun siang selalu dingin. Maka, kebetulan sekali cuaca bersahabat dengan kami.

Sesampainya di belakang sekolah kuminta anak-anak mengambil daun-daunan dan rerumputan untuk dianyam menjadi sebuah mahkota. Mahkota khusus untuk mereka sendiri, sehingga harus dibuat sebaik mungkin. Sungguh cekatan sekali mereka membuat mahkota itu, dan hasilnya pun sungguh bagus. Mahkota terindah yang pernah saya lihat,. Selanjutnya mereka kujelaskan apa yang akan kami lakukan bersama hari ini. Hari ini kami tetap akan melanjutkan pelajaran tentang Kerajaan Hindu – Budha namun dengan kemasan yang berbeda.

Anak-anak akan diberi undian untuk menentukan posisi mereka untuk menjadi raja dan ratu sehari. Ketika raja dan ratu sudah diputuskan, mereka akan diberi surat perintah yang mana surat itu berisi pertanyaan-petanyaan seputar kerajaan tetangga yang harus mereka jawab. Hal ini dikarenakan surat itu menyangkut kesejahteraan rakyat mereka. Jika mereka tidak bisa menjawab maka akan diberi surat lain yang berisi pertanyaan sehingga mereka harus bisa menyelamatkan rakyatnya. Ternyata melalui metode ini, sungguh efektif sekali dalam mereka memahami materi kerajaan Hindu-Budha ini.


Cerita Lainnya

Lihat Semua