Malam Sederhana untuk Bahagia

AldillaKusumawardhani 17 Juli 2015

"Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..  Laillahaillallahu.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar wa lillahilhamd.." 

Takbir beriringan dengan suara petasan membumbung tinggi di langit Bajo Pulau. Sekali lagi -tahun lalu di lokasi kerja- , riang malam takbir membuat sebagian hati sedikit lepas dari garis edarnya. Tanpa berlama-lama terlibat dalam hiruk pikuk permainan petasan anak-anak, aku merangsek masuk ke kamar. Shalat Isya, sejenak merenungi perjalanan setahun, dan pada akhirnya memori malam takbiran bersama keluarga tiba.

Terbiasa sendiri, seringkali merantau jauh dari keluarga. Hanya saja, tak pernah sekalipun terlewat malam takbiran bersama. Mudik ke rumah nenek, menyusun kue lebaran ke dalam toples, membuat cake cokelat favorit bersama bude, menanti keluarga besar datang berkumpul, melihat kehebohan dapur untuk hidangan esok, melempar canda masa lalu, dan mempersiapkan jawaban pertanyaan "kapan nikah". Bagaimana pun aku rindu..

"Lolooo.. oo.. loloo.. kembang api na maitu, lolooo.." (Kakaakk.. oo.. kakaakk.. kembang api disini, kaakk..)

Ratu, adikku yang terkecil, berteriak kencang memanggilku. Yaa, setidaknya ketika malam takbir di perantauan, aku tak pernah benar-benar sendiri. Seperti malam ini, uwa, mama, dan dua adikku -keluarga baruku setahun ke depan- menemaniku untuk kembali menikmati indahnya malam takbir di Bajo Pulau. Uwa dengan Zulfan -adik pertamaku- sibuk tertawa sembari bermain petasan, Ratu berteriak girang saat petasan meletus, dan mamaku sibuk mengingatkanku untuk menghabiskan salome (bakso tusuk) yang khusus dibelikannya untukku. Malam ini sederhana, hanya ada tawa yang membuatku tidak pernah lupa untuk bahagia.

Mungkin malam takbiran kali ini, jauh dari hingar bingar lingkungan rumah/desa mudik.. Mungkin malam takbiran kali ini, jauh dari riuh persiapan esok hari.. Mungkin malam takbiran kali ini, jauh dari tawa orang tercinta.. Bahkan mungkin malam takbiran kali ini, tak jauh berbeda layaknya malam-malam biasa dalam sunyi, serta terbatasnya listrik.. Tapi bagaimana bisa tak bahagia.. Disini ada keluarga angkat yang (ter)amat perhatian, ada anak-anak luar biasa yang  tak pernah bosan membuatku terbahak, rekan-rekan guru maupun relawan pendidikan daerah yang penuh semangat menawarkan berjuta kemudahan. Malam ini sederhana untuk bahagia!

Selamat menikmati malam takbiran semuanya!!! Selamat Lebaran buat kalian, utamanya para pengajar muda di titik-titik pengabdian!! Selamat beradaptasi, merentang makna, dan berjuang untuk purnama kedua..


Cerita Lainnya

Lihat Semua