Nadira Raras Purdayinta ialah anak tunggal dari pasangan arsitek yang lahir di Bandung, pada 23 tahun silam. Nadira tumbuh besar di Kota Hujan dan selepas SMA melanjutkan studinya di Green River Community College. Dengan kerja keras dan pengharapan, ia lulus dari Cornell University dengan gelar Bachelor of Science di bidang Policy Analysis and Management dan minor di Southeast Asian Studies. Nadira kembali ke tanah air dan bekerja sebagai konsultan di bidang sustainability and climate change sebelum menjadi Pengajar Muda.

Nadira adalah salah satu penerima hibah dari Freeman Indonesia Nonprofit International Program.  Di tahun yang sama, Nadira juga terpilih untuk berpartisipasi dalam Konferensi Generation 21 yang digelar di Washington D.C., di mana para mahasiswa serta kaum profesional Indonesia yang sedang berada di Amerika Serikat berkumpul untuk berdiskusi dan menyampaikan visinya untuk Indonesia abad ke-21.

Selama kuliah, Nadira bekerja menjadi tutor, guru, hingga asisten riset bagi profesor, yang menumbuhkan passion-nya di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Nadira sempat aktif di Yayasan Sahabat Anak sebagai pendamping bimbingan belajar bagi anak-anak di kawasan bantaran kereta api Tanah Abang. Nadira mengikuti Gerakan Indonesia Mengajar atas dasar keinginannya untuk lebih mengenal bangsa Indonesia. Ia akan segera memulai petualangannya bersama anak-anak SDN 25 Bantan Air, Bengkalis,di tahun 2013–2014.