Haratdzul Ichsan Jushar
Pengajar Muda XXII - Teluk WondamaMimpi manusia tidak akan mati. Mimpi yang tidak berani dicoba hanya akan redup sejenak dan bangkit lagi di masa tua dalam bentuk penyesalan.
Akrab dipanggil Ijul. Hidup berpindah-pindah dari Jakarta, Bogor, Manado, Palembang, dan Bandung membuat lulusan arsitektur Universitas Sriwijaya ini mempunyai minat tinggi untuk berinteraksi dengan tempat dan orang baru.
Selama berkuliah, Ijul aktif dalam berbagai kegiatan di dalam maupun di luar kampus. Ia pernah menjadi ketua di organisasi kerohanian tingkat Fakultas dan Universitas. Ia juga pernah menjadi salah satu penerima manfaat beastudi kepemimpinan Rumah Peradaban Sriwijaya dari Rumah Zakat.
Bersama Arkom Indonesia, Ijul pernah terlibat dalam program penataan kampung kota di permukiman bantaran sungai Gajahwong dan relokasi masyarakat Pringgomukti pasca penggusuran di Yogyakarta. Hal ini merupakan salah satu ekspresinya untuk terlibat dalam isu keamanan bermukim bagi masyatakat marjinal.
Setelah lulus, Ijul menjadi asisten manajer di YPM Salman ITB. Di sini, ia bertanggung jawab terjadap enam program pelatihan dan pengembangan diri bagi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa program yang dipegangnya antara lain adalah program keprofesian persiapan pasca kampus dan penjelajahan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Menjadi Pengajar Muda adalah cita-cita Ijul sejak SMA. Sehingga yakin untuk rehat sejenak dalam berkarir demi bisa menjadi Pengajar Muda. Langkah ini diambilnya karena ia percaya manusia akan lebih menyesali hal-hal yang tidak pernah ia lakukan dibanding hal-hal yang pernah dilakukan.
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda