Pemuda Penggerak Desa: Upaya Nyata Keberlanjutan di Tanah Saruma
25 Juni 2014Diiringi lagu Hymne Guru, delapan orang Pemuda Penggerak Desa resmi dilantik oleh sekretaris daerah kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) hari Senin (23/6) lalu. Bertempat di Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan, acara pelepasan Pemuda Penggerak Desa – Gerakan Desa Cerdas berlangsung secara khidmat. Acara ini juga dihadiri oleh jajaran Muspida, TNI serta stakeholder daerah kabupaten Halmahera Selatan. Acara yang dirangkai dengan pameran hasil karya siswa-siswi SD, SMP dan SMA serta rapat koordinasi kepala sekolah se-kabupaten Halmahera Selatan merupakan momentum bersejarah bagi keberlanjutan kemajuan pendidikan di kabupaten yang berlambang Saruma ini.
Hadirnya Pemuda Penggerak Desa yang terinspirasi dari hadirnya Pengajar Muda merupakan bentuk nyata usaha keberlanjutan yang diperjuangkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan, Iswan Hasjim mengatakan bahwa, “Pemuda Penggerak Desa hadir dalam rangka menjawab kebutuhan desa untuk berbudaya sadar dan bertanggung jawab terhadap pendidikan sebagai tindak lanjut Gerakan Desa Cerdas.” Pemuda Penggerak Desa sendiri akan bertugas selama satu tahun di desa-desa terpencil di Halmahera Selatan untuk mengisi kekosongan guru di SD serta menjadi penggerak masyarakat untuk lebih peduli pendidikan. “Kami berusaha mewujudkan bentuk keberlanjutan Gerakan Indonesia Mengajar pasca-2015 dengan menghadirkan sosok-sosok penggerak perubahan yang akan mengawal terwujudnya visi kabupaten Halmahera Selatan sebagai kabupaten percontohan bidang pendidikan pada tahun 2018,” lanjut Iswan Hasjim.
Gerakan Indonesia Mengajar mendukung penuh inisiatif program Pemuda Penggerak Desa ini mulai dari tahap pematangan konsep, sosialisasi dan rekrutmen, seleksi, hingga pelatihan intensif selama satu bulan. Didampingi rekan-rekan Pengajar Muda, dinas pendidikan melakukan sosialisasi program dengan roadshow ke beberapa kampus di kota Ternate dan Labuha, antara lain ke Universitas Khairun, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kie Raha, dan Sekolah Tinggi Pertanian Labuha. Selain itu, talkshow interaktif di RRI Ternate serta penyebaran spanduk dan baliho juga dilakukan selain upaya penyebarluasan informasi di dunia maya.
Selanjutnya, dalam tahapan seleksi, Dinas Pendidikan melibatkan berbagai pihak sebagai asesor guna menjaga transparansi, kenetralan dan validitas sistem rekrutmen. Beberapa relawan tersebut merupakan guru-guru berprestasi di Halsel. Dinas Pendidikan juga bersemangat mengundang pihak Yayasan Indonesia Mengajar secara langsung sebagai asesor. Asesor dari Yayasan Indonesia Mengajar yang diwakili oleh Direktur Eksekutif, Hikmat Hardono dan Manajer Pengelolaan Pengajar Muda dan Daerah, Susilo, langsung membagikan resep serta pembelajaran mengenai sistem rekrutmen Pengajar Muda.
Setelah rangkaian sosialisasi dan seleksi dilakukan, terpilihlah 12 orang terbaik yang memenuhi kriteria yang ditetapkan sebagai Calon Pemuda Penggerak Desa (CPPD) . Dalam perjalannya, kemudian ada 8 orang yang sampai ke tahap pelatihan intensif. Pelatihan intensif ini sendiri dilakukan selama satu bulan penuh dengan metode andragogi. Rekan-rekan CPPD mendapatkan materi kepemimpinan dan pedagodis yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah penempatan. Berbagai pihak juga dilibatkan dalam pelatihan intensif ini, mulai dari pembicara lokal maupun nasional. Pada pelatihan intensif Pemuda Penggerak Desa ini, pihak dinas pendidikan mengundang Weilin Han selaku pakar metode pembelajaran reatif, Iswoyo dan Vita Wardhana yang menyosialisasikan kurikulum 2013 dan implementasinya, LPMP Maluku Utara, TNI Kodim Labuha, Dinas Kesehatan Halsel, Kwarcab Pramuka Halsel, Badan Urusan Perempuan dan Keluarga Berencana, serta guru-guru senior yang berperan menjadi fasilitator selama kegiatan pelatihan.
Sekretaris Daerah Halsel, Helmi Surya Botutihe mengapresiasi program Pemuda Penggerak Desa ini sebagai inisiatif yang baik dari Dinas Pendidikan guna mengisi kekosongan guru di daerah terpencil dengan memanggil para sarjana terbaik. Beliau juga mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh Gerakan Indonesia Mengajar dalam rangka mendukung terlaksananya program Pemuda Penggerak Desa. Semoga usaha nyata untuk memulai keberlanjutan kemajuan pendidikan di Halsel ini dapat terus terjaga dan berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
*** Ditulis oleh Avina Nadhila Widarsa, Pengajar Muda di Kabupaten Halmahera Selatan, tahun 2013-2014.
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda