Armansyah; Sang Ilmuwan Cilik
13 Agustus 2012Ini bukan kisah Cinderella. Ini tentang kerja keras, keberanian mewujudkan mimpi dan dukungan banyak pihak.
***
Menggigil.
Itulah keadaan Armansyah ketika masuk ke ruang penjurian Kalbe Junior Scientist Award 2012. Saya pun mengigil, sebenarnya. Entah karena tegang, atau karena suhu ruangannya memang sangat dingin atau kami memang sudah terbiasa dengan suhu panas khas Kalimantan. Bahkan di kamar hotel tempat kami menginap, kami tidak menyalakan AC karena menurut Armansyah suhunya terlalu dingin. Peserta lain yang sempat main ke kamar kami sempat bertanya, “Pak, ga suka pakai AC ya?” Saya hanya tersenyum.
Wajah tenangnya ketika di luar ruangan sedikit memudar, saat melihat banyaknya panitia di ruang penjurian. Apalagi ketika melihat lima orang juri duduk berjajar di depan panggung yang akan menjadi medan tempurnya. Untuk mengurangi ketegangannya, saya ajak ia naik ke panggung sebelum presentasi agar terbiasa dengan tempat presentasinya. Kemudian, saya susun alat peraga sederhana kami agar Arman mudah mempresentasikannya. Saya tunjukkan bahwa gambar slide presentasi akan keluar di layar putih sebelah kanan panggung dan bukan di layar laptop seperti ketika berlatih. Presentasi berjalan lancar. Walau awalnya gugup, semakin berjalannya presentasi, Armansyah semakin rileks.
Beberapa waktu kemudian, panitia menyampaikan kabar yang kami tunggu-tunggu. Armansyah menjadi salah satu dari 9 pemenang Kalbe Junior Scientist Award 2012! Anak yang berasal dari SDN 018 Tanah Grogot, Desa Rantau Panjang, Kab. Paser ini, bersama 8 finalis lainnya akan untuk berkunjung ke Science Center - Singapura pada awal September. Dan kemudian, pada 8 – 9 September, Arman dan teman-temannya akan kembali ke Jakarta untuk memamerkan hasil karya sainsnya dalam Kalbe Junior Science Fair (KJSF).
***
Cerita ini bermula ketika saya mendapat informasi mengenai Kalbe Junior Scientist Award 2012 dari obrolan dengan Rini Mayasari, salah satu Pengajar Muda, yang tempat tinggalnya paling dekat dengan desa saya. Setelah saya cek persyaratan dan informasi lombanya, akhirnya Armansyah saya ajak untuk mengikuti ajang ini.
Saya perlihatkan beberapa permainan untuk dijadikan inspirasi eksperimen Arman. Kami fokus kepada matematika karena itu memang bidang kesukaan Arman. Salah satu yang membuat Arman tertarik adalah alat peraga batu bata pacahan yang pernah saya ajarkan. Alat peraga diajarkan oleh salah satu pengajar kami, yaitu Ibu Weilin Han dan tim, ketika mengikuti training Pengajar Muda. Permainan itu dikembangkan oleh Arman sehingga menjadi permainan mengenai pecahan yang bernama “Permainan Membangun Piramida Berwarna”.
Setelah melewati banyak percobaan, perubahan dan diskusi, akhirnya hasil akhir karyanya saya kirim melalui email kepada panitia. Menurut saya, metode lomba yang membolehkan pesertanya mengirimkan karya melalui email seperti ini, sangat membantu untuk sekolah yang tidak memiliki dana besar dan jauh dari kota besar, sehingga daya jangkau peserta pun bisa lebih luas.
Pada awal Juli lalu, hasil seleksi diumumkan. Karya Arman terpilih menjadi 18 finalis yang akan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya. Sebagai persiapan presentasi, Armansyah didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk seluruh tim Pengajar Muda penempatan Kabupaten Paser, sehingga persiapan berjalan lancar dan maksimal.
Akhirnya, pada tanggal 9-13 Juli 2012 , Arman hadir ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya di depan dewan juri. Dan Puji Tuhan, Arman menjadi salah satu dari sembilan pemenang Kalbe Junior Scientist Award 2012.
***
Di penjuru negeri ini, ada banyak anak seperti Arman. Ia hanyalah salah satu di antaranya. Asalkan kita peduli dan bergerak bersama, kita yakin banyak Arman-Arman lain yang bisa ditemukan di Indonesia tercinta ini. Mungkin bagi kita ini terlihat seperti kisah biasa mengenai seorang anak yang berhasil menjuarai lomba, tapi bagi penduduk di desa tempat tinggal Arman, ini adalah bukti bahwa harapan yang lebih baik di masa depan masih ada untuk mereka. Mari bersama-sama kita dorong mereka untuk meraih dan melampaui cita-citanya.
*) Ditulis oleh: Edhy Priyatna Anugrah Surbakty, Pengajar Muda Kab. Paser, Kalimantan Timur
**) Berita tentang Armansyah sebelumnya, lihat di SINI.
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda