kelas 1 oh kelas 1...
Yunita Fransisca 1 April 2011
Reinforcement is defined as a consequence that follows an operant response that increase (or attempts to increase) the likelihood of that response occurring in the future. In an attempt to increase the likelihood of a behavior occurring in the future, an operant response is followed by the presentation of an appetitive stimulus. This is positive reinforcement.
Source:
http://www.psychology.uiowa.edu/faculty/wasserman/glossary/reinforcement.html
*
Pagi itu, giliran anak kelas 1 yang mendapat jadwal uts bahasa inggris. Saya pun bertugas mengawasi. Setelah semua sudah menyiapkan alat tulis, lembar soal pun saya bagikan. Beberapa anak maju ke depan, "Bu, namanya di sini kah, Bu?" tanya seorang dari mereka sambil menunjuk bagian atas kertas. "Iya, di situ.". Berbondong-bondong siswa maju ke depan, "Di mana kah, Bu? Di sini kah? Di atas sini kah? Di yang titik dua ini kah, Bu?" Berebut mereka bertanya. *sigh* "Sebentar, sebentar. Duduk semua dulu. Sekarang perhatikan. Di sini ya! Liat bagian yang ini! Iya, semuanya tulis nama di sini ya." Terang saya berusaha sabar.
Berhubung masih ada yang belum bisa membaca, saya pun membacakan soal ujian satu per satu berulang-ulang setiap soal. "Bu, disilang semua kah, Bu?"Tanya salah seorang anak. "Ndak. Yang disilang satu aja. Seperti ini." Sambil membacakan soal, saya berkeliling. Walaupun sudah diberikan contoh, masih ada beberapa anak yang menyilang semua pilihan. -_____-"
Setiap soal yang saya bacakan, selalu terdengar suara: "Aku tau jawabannya! Yang b kan bu? Aku juga tau! Bukan, yang c!". *sigh* "Yang udah tau, jangan memberi tahu jawabannya. Nanti ganggu temennya. Udah, kerjakan sekarang. Ga ada suara lagi!".
Hening. Saya lanjut membacakan soal. Tiba-tiba kulihat, Anang, salah seorang muridku bertanya pada temannya jawaban dari soal yang kubacakan. Sandi, siswa lainnya, juga membalikkan badannya untuk melihat lembar jawaban teman yang duduk di belakangnya. "Ayo, kerjakan sendiri-sendiri. Anang, Sandi, nilainya ibu kurangi satu ya karena menyontek." Terdengar sahutan dari sana sini. "Saya ndak, Bu! Saya ndak nyontek loh, Bu! Kalau saya ngerjain sendiri!" "Iya, iya, bagus. Ayo sekarang kerjakan. Ibu lanjutkan. Tidak ada lagi yang bersuara kecuali Ibu!" Sahutku mulai tidak sabar.
Beberapa soal kemudian, aku melihat dengan cepat Anang membuka buku gambarnya lalu menyilang lembar jawabannya. Aku pun bergegas menghampirinya. Kuambil dan kubuka buku gambarnya. Memang, di kelas 1 kosakata kuberikan melalui kegiatan menggambar. Jadi, di buku gambar Anang memang ada catatannya. Lalu kuberi tanda silang di lembar jawabannya. "Ini karena kamu mencontek. Kalau mencontek lagi, ibu kasih nilai 0!" Ancamku.
Seisi kelas langsung diam. Mendengarkan soal dengan seksama dan mengisi dengan tertib. Selesai kubacakan soal, selesai pula mereka mengerjakan ujian. Setelah lembar soal terkumpul, aku pun memberikan debrief pada mereka.
"Anak-anak, ibu mau kalian jujur sama ibu. Siapa yang tadi mencontek?"
Hening.
"Begini. Ibu lebih suka kalau kalian bekerja sendiri. Anak kelas 1 kan pintar-pintar. Jadi pasti bisa. Ayo, jujur sama Ibu. Siapa yang tadi liat buku, kerja sama dengan temannya, atau melihat pekerjaan temannya?"
Hening beberapa saat hingga, "Saya Bu. Tadi saya lihat buku sama nanya Ija." Sahut Anang. Saya terkesima. Wow. Masih kelas 1 tapi sudah berani untuk jujur.
"Oke, Anang sudah berani jujur mengaku tadi mencontek. Ibu ga bilang benar ya. Ibu tetap tidak suka kalau ada yang mencontek. Jangan diulangi lagi ya. Supaya adil, yang menyontek tadi: Anang dan Sandi, ibu kurangi nilainya. Oke, sekarang kasi tepuk tangan untuk Anang karena berani jujur!"
Prok, prok, prok. Good. Positive reinforcement.
I guessed. Maybe.
Setelah tepuk tangan berhenti ramai terdengar sahutan dari anak-anak kelas 1:
"Bu, tadi saya juga nyontek! Saya juga, Bu tadi liat buku! Saya juga deh Bu tadi nyontek! Bu, nggak jadi deh, saya tadi ndak nyontek, lupa hehehe"
Tet tooottt. Salah langkah. Masih terlalu abstrak rupanya cara saya memberi penjelasan dan positive reinforcement pada anak-anak kelas 1.
-________-" mau kayaaannggg ajaaaa.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda