info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Au revoir, mes amis! :’)

Yunita Fransisca 14 November 2010
9 November 2010... 22.30 Kutengok kanan dan kiriku. Semua sibuk berkemas. Koper, tas, barang ini, barang itu, semua bertebaran di penjuru kamar. Kepanikan mulai melanda mereka yang belum selesai berkemas. Kekesalan dan putus asa mulai menyeruak ke dalam hati mereka yang barangnya masih tertinggal di luar sehingga terpaksa mereka berkemas ulang. Semangat, cemas, antusias, gugup mungkin itu yang kami rasakan menjelang jam-jam terakhir kami di camp. Ya, hanya tinggal hitungan jam sebelum kami semua diwajibkan berkumpul di ruang makan sambil membawa seluruh barang bawaan kami untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam bus. 10 November 2010... 01.30 Bus perlahan melaju. Jantungku mulai berdegup lebih cepat. Kuperhatikan jalan yang terbentang di depanku. Sepanjang perjalanan menuju bandara, aku menatap dalam-dalam setiap gedung bertingkat di Jakarta. Gedung-gedung dengan ribuan lampu yang dilintasi ribuan lampu kendaraan. Kutatap semuanya lekat-lekat. Selamat tinggal Jakartaku. Sampai jumpa setahun lagi! 10 November 2010... 05.00 Lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri dikumandangkan di teras terminal 2E. Berbaris sesuai dengan tim sedaerah penempatan masing-masing, mengenakan rompi dan jaket Indonesia Mengajar, para Pengajar Muda tampak hikmat menyanyikan kedua lagu tersebut. Tampak di hadapan kami, para pendiri yayasan beserta tim turut serta bernyanyi. Suara ini mulai tercekat dan mata terasa panas ketika aku bernyanyi lirih:
Padamu negeri, kami berjanji. Padamu negeri, kami berbakti. Padamu negeri, kami mengabdi. Bagimu negeri, jiwa raga kami.
Aku datang ke sana bukan sebagai juru selamat. Bukan sebagai agen perubahan yang dapat mengubah segala hal. Aku dan teman-temanku dikirim ke pelosok untuk menebarkan pesan kepada saudara-saudara kami, bangsa Indonesia, bahwa Indonesia bisa lebih baik. Indonesia akan maju. Indonesia akan memiliki putra-putri yang akan membangun bangsa dan negaranya. Melalui pendidikan, Indonesia pasti akan lebih baik. Kami datang menebar pesan bahwa tugas membangun ibu pertiwi adalah tanggung jawab semua anak bangsa. Kami datang untuk menebar pesan dengan perbuatan, tidak hanya sekadar untaian kata-kata dan umbaran janji. Kami berjanji bahwa kami akan berbakti dan mengabdi sepenuh jiwa raga kami, Indonesia.
to light a candle, not to curse darkness
10 November 2010... 05.30 "Halmahera! Halmahera! Ayo segera boarding! Paser siap-siap! Paser! Paser boarding!" sambil berjalan terburu-buru, kupeluk erat-erat teman-temanku, para pemberani. Sambil memeluk mereka, ketepuk-tepuk pelan punggung mereka sambil berkata "Selamat berjuang ya! Kita pasti bisa!". Tak semua sempat kuucapkan selamat tinggal. Segera aku berlari menyusul teman-temanku dan kulambaikan temanku sambil kuusap air mataku yang mulai menetes. Selamat tinggal dan sampai berjumpa lagi, kawan!

Cerita Lainnya

Lihat Semua