Tulisan di 19 Juli kali ini

Yunita Ekasari 23 Juli 2011
Bersenang-senanglah karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti Sebuah kisah klasik untuk masa depan Bersenang-senanglah karena hari ini akan kita banggakan di hari tua

(Kisah klasik untuk masa depan, Sheila On7)

Dua hari yang lalu, 19 juli 2011 usiaku genap 24 tahun. Usia remaja yang tidak tergolong remaja muda lagi (maunya sih...=D..), kalau kata beberapa orang teman adalah sudah termasuk golongan usia remaja dewasa (aku sendiri kurang begitu paham apa bedanya dan bagaimana membatasi antara usia remaja muda dan remaja dewasa). Tapi bukan itu sama sekali yang ingin kuceritakan, bukan tentang ulang tahunku, tapi rasa terima kasihku atas anugerah dan sebuah puncak perjuangan pada hari itu. Terima Kasih Allah. Ya, memang seharusnya kita selalu senantiasa berterima kasih dan terus bersyukur, atas apa yang diberikanNya kepada kita dan juga bukankah hidup kita memang hanya untukNya?. Aku masih ingat 19 juli tahun lalu, waktu itu aku sempat berdoa kepada DIA bahwa semoga 19 juli tahun depannya, it means this year  aku sedang berada di suatu desa karena aku seorang guru SD (padahal waktu itu essaynya saja belum selesai). Dan sekarang, setahun setelahnya, aku bahkan menulis di sebuah kamar yang kelak akan menjadi salah satu ruangan yang aku rindukan nantinya (hoh...stop...jadinya galau lagi). Once again, thanks GOD karena mengabulkan harapan dan doa ku tahun lalu. Doa tahun lalu itu juga kemudian membuatku memiliki saudara baru, keluarga baru. Kalau boleh aku berkata bahwa aku memiliki banyak keluarga baru disini. Keluarga baruku yang paling pertama adalah para pengajaarr muda. Belum lama kita saling berkenalan, kira-kira sekitar sepuluh bulan yang lalu. Namun kini, aku merasa sudah cukup lama mengenal kalian. Apa yang kita hadapi selama ini disini secara tidak sadar bahwa kita sedang menyelami sisi kehidupan satu dan lainnya. Inay, selfi, asti, nila adalah perempuan-perempuan tangguh namun feminin yang ku beruntung bertemu dengan mereka, mereka kini adalah bagian dari hidupku. Bagian dari satu tahun ku menjalani “spiritual journey” in here. Ada juga  Asril, Isal, Riza, Rusdi dan Hasan, mereka lelaki-lelaki aneh, konyol namun betul-betul bisa membuatku merasa bahwa kita benar-benar keluarga baru. Tepat di 19 juli ini juga, adalah momen yang mungkin bakal bukan hanya aku tapi kalian, sembilan saudara baruku. Baru kali ini kita benar-benar saling blak-blakan menceritakan tentang sisi lain kehidupan masing-masing dari kita, right? Oh GOD kalian lebih super dibalik kesuperan yang selama ini yang kulihat secara kasat mata. Oh, iya kita lupa yah ngasih WUSH ke mas iwan yang membuat kita semakin saling mengenal malam itu. Atau entar kita bikin MAS IWAN WUSH aja kali yah?? Hehehehehe...mate’ deh...=).. Dan di 19 Juli kali ini kita juga membuat sebuah gebrakan baru, hasil dari perjuangan panjang kita selama ini. Hasil dari ketidak pantang menyerahan kita terhadap jalan buntu-jalan buntu yang sering kita temui ditengah prosesnya. Aku, kalian, KITA harus yakin bahwa setidaknya ada yang terinspirasi dari hasil perjuangan kita hari ini. Kita juga harus yakin bahwa inspirasi yang dibagikan oleh mas Iwan akan membuat kehidupan anak-anak muda di bumi Tulang Bawang Barat lebih berkualitas nantinya. Tentunya proses dari itu semakin membuat kita mempelajari banyak hal, semakin memperkuat sisi kepemimpinan dari kita masing-masing. Masih ingat kan rapat pertama dan beberapa rapat sampe-sampe buat kita bosan karena membicarakan hal-hal ini melulu.Mulai karena terhambat inilah,itulah,administrasilah, teknislah, etc. Atau masih ingat beberapa  hari sebelumnya aku dan asril tiba-tiba mengumumkan kalian kalau talkshow nya fix di tanggal 19 Juli (sssttt, tanggal itu bukan aku yang pilih ya, tapi karena jadwal mas iwan yang betul-betul kosong pas itu aja). Hmm, suprise dari kalian juga so simple but so greaattttt. Thanks all guys, keep care each other ya. Aku semakin tak bisa melupakan GENJI PIE, hehehehehe. Selain karena itu adalah biskuit kesukaanku selama disini, tapi bagiku kini GENJI PIE juga adalah simbol ketulusan dan kepedulian kalian buatku di 19 juli kali ini. Thanks to my lovely little family Dear Mom, Dad, yudi, rio and my only one sister “kiki” 19 Juli kali ini, aku sedang berada di perantauan. Sedang menempa diri, sedang belajar kehidupan sedang menyelami sisi keindahan lain dari Indonesia. Terima Kasih atas ridho kalian terhadap jalan yang ku pilih kini. Terima kasih atas ucapan selamat ulang tahun melalui pesan singkat yang kalian kirim berisikan doa dan harapan positif. That’s simple but it cans make me very happy. Semakin membuatku merindukan berada di tengah kalian. Aku yakin, aku dan kalian semakin saling memahami satu sama lain karena jarak yang kita miliki kini. Bukankah kita baru bisa menikmati indahnya rasa rindu ketika kita berjauhan, right??. Tidak lama lagi aku akan berada di tengah kalian. Special Gift from 1st and 2nd hostfam Selain pengajar muda lainnya di Tulang Bawang Barat, aku juga memiliki keluarga baru lainnya disini. Aku masih ingat pertama kali ke desa ini. Masih sangat jelas, aku sangat bersyukur kini aku memiliki dua keluarga angkat. Dua keluarga angkat yang tentunya menyayangiku *GR euy*. Memiliki dua keluarga angkat juga membuatku menerima dua hadiah di 19 juli kali ini. Ibu angkatku yang pertama sangat pandai membuat kue. Hadiah darinya adalah sebuah kue bolu coklat berisikan choco chips...hm,,delicious sumpah. Dan keluarga angkatku yang kedua memiliki banyak ayam. Satu ekor ayam spesial buatku. Ibu meramunya secara spesial dengan resep khusus milik pribadinya. Hasilnya?? Jangan diragukan lagi ke-delicious-annya =). Namun bukan itu poinnya, poinnya adalah perhatian mereka yang membuatku semakin sulit untuk beranjak dari tempat ini. Sekali lagi 19 juli kali ini betul-betul indah... -Tulisan ini saya dedikasikan secara khusus kepada keluarga baruku Pengajar Muda Tulang Bawang Barat, semoga ikatan batin dan tali persaudaraan kita akan semakin kuat, bukan hanya hingga empat bulan lagi  tapi setelahnya, dan setelahnya lagi. Semakin mencintai kalian. Juga buat Mas Iwan Setyawan (penulis novel 9 Summers 10 Autumns) atas waktu dan inspirasinya buat bumi Tulang Bawang Merah eh Barat maksudnya.-

Cerita Lainnya

Lihat Semua