info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

6 Purnama HADIR “ Pemimpi Kecil Menuju Pemimpin Besar “

YesayaPutra Pamungkas 20 Juni 2016

Sekolah ini terletak ditepi pantai, bangunan sekolahnya berdiri kokoh ditengah dua desa, Solan Lama dan Solan Baru. Kebanyakan orang menyebut sekolah ini SDN Inpres Solan. SDN Inpres Solan merupakan satu-satunya gedung sekolah dasar yang terdapat di desa. Wajar saja siswa-siswi disini sangat banyak jumlahnya hampir mencapai 200 orang. Semua orang tua mempercayakan anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang di sekolah dasar ini. Sembari para orang tua menjalankan tugas dan kewajibannya mengelola tanah kelahirannya (kebun). Hampir sepanjang hari setiap orang tua didesa kami menghabiskan waktu dan tenaganya untuk mengerjakan lahan dikebunnya, tak jarang bahkan ada orang tua yang mengambil waktu sepekan untuk berada dikebun. Inilah yang membuat sekolah kami menjadi tempat paling aman sebagai pilihan orang tua dalam mempercayakan tumbuh kembang anaknya. Kebayang bukan suasana desa dan sekolah ini. Walaupun berdekatan dengan garis pantai, uniknya masyarakat desa Solan tidak menjadikan nelayan sebagai sumber mata pencaharian utamanya dalam mencukupi kebutuhan hidup. Mereka justru lebih memilih bekerja sebagai petani (berkebun). Menurut beberapa cerita dari para orang tua (Penatua Desa), nenek moyang masyarakat Solan (suku saluan) adalah masyarakat petani yang tinggal digunung. Namun dengan perkembangan zaman yang ada masyarakat mulai berpindah tempat dari puncak gunung menuju ke wilayah pesisir. Tentunya dengan satu tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan dan menaikan derajat hidup.

 Kecerian dalam menuntut ilmu tampak di wajah siswa-siswi SDN Inpres Solan setiap harinya. Waktu yang sangat singkat disekolah sangat dimanfaatkan anak-anak sebagai ajang bersosialisasi, bermain, dan berbagi cerita, hingga meluapkan seluruh energi dan emosinya. Cerita unik dan lucu terus bergulir ditengah aktivitas yang dijalani anak-anak disekolah. Tidak henti-hentinya anak-anak di desa Solan mengukir kisahnya sendiri. Cerita yang sederhana dan sungguh apa adanya, namun penuh makna bagi tumbuh kembang sesama mereka. Sungguh sebuah kisah yang layak untuk disimak, sebagai pembelajar dalam menjalani kehidupan ini. Harapan pun muncul dibinar-binar senyum dan mata mereka, tersirat bahwa dimasa yang akan datang akan lahir pemimpin Bangsa. Mimpi mereka menjadi bukti kuat sebagai penegasnya. “Pemimpi Kecil menuju Pemimpin Besar”, doa di lubuk hati yang selalu terlantun mengiringi tumbuh kembang anak-anak desa Solan.

Genap 6 Purnama telah saya lalui bersama anak-anak dan masyarakat desa Solan. Sejak awal, langkah ini telah saya nyatakan sebagai pilihan sadar saya untuk mengabdi pada Ibu Pertiwi (iuran kehadiran selama satu tahun bersama Indonesia Mengajar). Komitmen di jalan pengabdian tidak hanya membuat saya merelakkan beberapa kesempatan besar seperti berkarir dalam pekerjaan, bersekolah ditingkat lanjut dengan beasiswa, dan berbagai waktu bahagia bersama sanak saudara serta para sahabat. Tentunya ditengah kota dengan segala kata “Cukup”. Derai air mata tulus orang tua dan orang-orang tersayang juga menjadi berkah tersendiri bagi langkah Iman saya.  Sebuah Kehormatan berada dijalan ini, tentu saja “Iya”. Sebuah Syukur dalam menjalaninya, selalu terucap dalam lantunan Doa. Ingatlah ! Bahwa saya sejujurnya hanya HADIR. Hadir ditengah-tengah anak-anak pelosok negeri ini, hadir ditengah masyarakat asli Indonesia, hadir didalam kerumunan pemuda yang peduli, hadir dalam pendampingan pemerintah daerah, dan hadir nyata dalam tengah-tengah mereka. Sebuah kata “Hadir” ternyata dapat membuat saya dan semua yang terlibat dapat MENEMBUS BATAS bahkan batasan-batasan yang ada dipikiran saya. Kata cukup di kota yang saya letakkan kini berbuah menjadi kata menembus batas lewat kejadian, kisah dan cerita yang saya alami, lihat dan bagi bersama di desa Solan.

Anda, Bisa! Ya sangat bisa, hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Berbagi kisah, cerita, hidup, dan mimpi hingga aksi-aksi nyata langsung memajukan pendidikan Bangsa ini. Anda Mau Hadir ? Ayo hadir satu tahun dipenjuru Indonesia. Ikut bekerja dan mengambil bagian warna bagi Bangsamu……

 

Salam 6 Purna Dari Langit Biru Banggai

Oleh Yesaya Putra Pamungkas

Pengajar Muda XI Desa Solan Kab. Banggai


Cerita Lainnya

Lihat Semua