Awanama - The Journey of The Emptiness *)

Wilibrodus B 3 November 2012

Kita semua berdiri di wadas pengembaraan panjang, tetapi sedikit dari kita mengerti tempat berani melabuhkan pilihan. Kita tidak pernah dapat meramal bila kita akhirnya menjalani Sejak tapak awal kita lalui sekian perhentian, kemudian ada yang akan membangun kemah, atau mungkin mundur pergi, atau beberapa memilih terus mendaki.

 

Sesekali kedukaan datang dan menghantam batin kita, Begitu pula sukacita kadang mampir bertamu dan ia akan duduk makan menemani kita di kala hari mujur sejenak saja hingga kita ingin berkelahi dengan waktu Kita singgahi kehilangan demi kehilangan, perjumpaan lepas perjumpaan Sampai kita menemukan jalan rumah kita kembali pada-NYA

 

Kita berganti generasi, berlaksa tahun matahari telah kita lalui Kita meminjam raga sedapat napas membau angin sejati Kadang kala kita mesti sembunyi, kadang kala waktu memberi kita tampil ke muka Kita akan selalu menyimpan secuil ragu pada apa yang kita tunggu Semoga keajaiban mempercepat langkah harap harapan suci, sampai datang sesuatu yang bisa membentuk kita sekeras batu.

 

Kita tahu kita pernah begitu dalam jatuh lalu bangkit kembali, kita tahu kita pernah muncul dan tenggelam, tertawa dan bersedih Tetapi kita mesti tetap percaya… Ia selalu sedia bertahan berdiri dan menopang Walau sejauh ini bagi sebagian dari kita, Ia masih sebongkah kebenaran semu dalam pikir pribadi

 

Saban kali tak satu kepala pun mampu pahami kembara ini Satu dari kita pun bahkan tidak mengerti   mengapa kita melakukan apa yang selalu kita kerjakan? Hidup selamanya hanyalah level kekosongan Sebuah piala perunggu hampa untuk diisi bulir semangat, tetes harap, mimpi dan pengalaman, serpih salah dan penyesalan. Tetapi piala itu tak pernah menjadi penuh, tak pernah selesai Lalu seperti Sisyphus di puncak Gunung Yunani batu-batu yang menggelinding itu,  kita angkat dan susun kembali kita menyimpan kepahitan dalam pencapaian kita menggurat pengorbanan pada torehan kejayaan.

 

Bergiranglah, oh musafir cinta, desaklah Dia, buatlah Tuhan jatuh hati.

 

Sebab ini sebuah pengembaraan panjang Sampai kita tahu bahwa kita berharga mulia Sampai kejayaan datang membangkitkan kita, membawa kita melayang melihat jiwa kita sendiri Tak seorang pun mampu pahami Hanya kita dan Dia, dalam kelana menuju ke rumah, kembali pada-Nya

 

Hutan Samak, menandai purna tugas..

 

*) Terinspirasi lagu Journey oleh Angela Zhang


Cerita Lainnya

Lihat Semua