Tempo 2 Minggu!

Wildan Mahendra 2 April 2011
Keputusan Dinas Pendidikan untuk memajukan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) kelas VI  benar-benar membuat saya kebakaran jenggot. Saya tidak mengira akan secepat ini, dari jadwal semula yang diperkirakan tanggal 18 atau 25 April secara tiba-tiba menjadi 11 April 2011. Sampai tulisan ini dibuat saya belum mendapatkan rasionalisasi yang jelas atas pengajuan tanggal tersebut. Oke, saya menghela napas panjang sembari mengingat-ingat betapa padatnya materi yang harus saya sampaikan. Dan semua itu harus dapat tuntas dalam tempo 2 minggu saja. 2 minggu!!! Apalagi untuk pelajaran IPS dan PKn yang saya ampu, tentu butuh waktu yang tidak singkat untuk menjelaskan fenomena sosial yang terjadi. Putar otak, putar otak, putar otak. Jalan satu- satunya adalah “ngebut”, tidak ada lagi permainan, tidak ada lagi bercandaan. Jurus itu langsung saya terapkan pada pertemuan pertama paska mid semester. Saya masuk kemudian menatap wajah mereka satu per satu. Saat itu juga saya langsung mengambil kesimpulan bahwa mereka sudah dewasa jadi pasti bisa untuk diajak ngobrol serius. Hipotesa itu yang akhirnya mendasari saya untuk mengajak ngobrol mereka dari hati ke hati. Saya anggap mereka bukan hanya murid tapi lebih kepada “partner kerja”. Saya bilang ke mereka bahwa waktu mereka tidak banyak, saya minta tolong agar mereka mulai detik ini bisa lebih bekerja keras dan fokus pada tujuan. Singkat cerita saya butuh kerja sama mereka. Meskipun mungkin ada sebagian dari mereka yang mungkin juga tidak jelas apa inti dari pembicaraan saya. Hal itu terbukti dari keesokan harinya yang masih ada saja yang tidak masuk tanpa ijin. Terlepas dari itu, setidaknya ada perubahan pada diri anak-anak yang masih setia masuk setiap harinya. Mereka benar-benar kooperatif. Saya berharap hal itu tidak hanya terjadi di sekolah saja, keseriusan mereka untuk belajar harusnya juga terlihat pada keseharian mereka di rumah. Saya berharap. Tempo 2 minggu dengan komposisi 6 jam pelajaran IPS dan 4 jam pelajaran Pkn ternyata benar-benar membuat saya “kelabakan”, tapi untungnya ada bantuan. Bantuan itu datang dari guru matematika dan guru olah raga yang dengan ikhlas menyumbangkan 2 jam pelajaran untuk saya. Jadi jika ditotal sekarang saya punya tambahan 4 jam pelajaran untuk  kedua pelajaran tersebut (IPS dan PKn). Lumayan. Bagi saya kondisi ini sebenarnya bukan kondisi yang sehat untuk kegiatan belajar mengajar, tapi apalah mau dikata sistem lebih punya kuasa. Oke, dengan segala kekuatan saya mencoba mengatur siasat. Dengan mempertimbangkan kemanusiaan otak, saya mengatakan kepada mereka untuk jangan ragu bertanya jika ada istilah atau kalimat yang mereka kurang paham. Hingga tulisan ini saya buat saya masih punya sisa 5 jam pelajaran untuk IPS dan 4 jam pelajaran untuk PKn. Semoga apa yang saya sampaikan dapat mereka pahami, setidaknya mereka ingat. Berharap tempo 2 minggu tidak lagi terulang untuk tahun-tahun kedepan.

Cerita Lainnya

Lihat Semua