info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Soal Nomer 5

Wildan Mahendra 2 April 2011
Minggu-minggi mid semester telah tiba. Inilah saatnya mengetahui apakah pelajaran yang saya ajarkan selama ini mereka pahami atau tidak. Bagi saya ulangan harian atau pun mid semester merupakan saat yang paling mendebarkan. Keduanya merupakan sebuah evaluasi tanda kemajuan tidak hanya bagi mereka namun juga bagi saya yang bertanggung jawab secara langsung atas materi yang tersampaikan. Ketika membuat soal saya benar-benar harus mempertimbangkan tentang kemampuan mereka yang saya nilai dari keseharian mereka di kelas, juga tentang visualisasi mereka tentang mimpi kedepan. Untuk yang terakhir ini saya membuatkan soal khusus bagi mereka tepatnya di bagian essay nomer 5. Seperti yang lain soal untuk ulangan harian berjumlah 15 dengan komposisi 10 pilihan ganda dan 5 essay, sedangkan untuk mid semester berjumlah 20 dengan komposisi 15 pilihan ganda dan 5 essay. Setiap bagian essay nomer 5 saya selalu membuatkan soal khusus bagi mereka. Soalnya bersifat terbuka. Tidak jawaban benar ataupun salah. Terkait erat dengan visualisasi mereka tentang mimpi kedepan. Sangat berkaitan dengan materi, namun jauh dari posisi aman dan nyaman mereka selama ini. Kembali, tidak ada benar dan salah, nilai tergantung dari seberapa jauh keberanian mereka untuk memvisualisasikan mimpi. Berikut soalnya: 5) Apa yang akan kamu lakukan jika suatu saat kamu menjadi Sekertaris Jenderal ASEAN? 5)Apa yang akan kamu lakukan jika suatu saat kamu menjadi Presiden Indonesia? 5)Apa yang akan kamu lakukan jika suatu saat kamu menjadi kepala desa? Dan masih banyak soal “andai-andai” lainnya. Ekspresi mereka hampir sama ketika tiba di soal nomer 5. Bingung dan mata melirik ke saya, ke teman-temannya, dan kemudian ke atas. Saya hanya bisa tersenyum dan berharap mereka mampu menjawabnya dengan segala imaji dan keberanian yang mereka punya. Saat koreksi pun tiba. Ok, jawaban mereka memang jauh dari yang saya harapkan. Banyak yang tidak nyambung dan sangat sederhana. Saya tidak mau menyalahkan mereka, karena saya tahu bahwa ini merupakan kali pertama bagi mereka menghadapi soal ujian segila ini. Jauh dalam lubuk hati terdalam s aya berharap soal nomer 5 ini merupakan rangsangan awal bagi mereka untuk bisa jauh lebih berani bermimpi. Meloncat, meloncat, dan terus meloncat. Mengurai imaji menembus keterbatasan diri.  Ayo anak-anak, bebaskan pikiranmu, hati juga mimpimu! Sekarang dan selamanya...

Cerita Lainnya

Lihat Semua