PraMuKa Seadanya

Wildan Mahendra 2 April 2011
Menghidupkan sesuatu yang telah lama mati memang bukan hal yang mudah. Termasuk menghidupkan ekstra Pramuka di SD tempat saya mengajar yang telah mati 2 tahun lalu. Bagi saya pramuka adalah ekstrakurikuler yang bagus untuk pengembangan diri anak-anak (meskipun dewasa juga). Hal itu benar-benar saya rasakan ketika pelatihan 2 bulan di Bogor sebelum deployment. Meski hanya beberapa hari belajar Pramuka bersama kakak dari Kwarnas, saya baru menyadari bahwa banyak nilai-nilai pramuka yang sebenarnya sangat aplikatif dan progresif. Di pramuka kita bisa belajar dengan gembira, merasakan keakraban hangatnya keluarga, hingga menjadi pemimpin yang terampil dan bijaksana. Saya ingin membagikan itu kepada anak-anak murid saya di SD tempat saya bertugas. Dengan segala keberanian dalam keterbatasan, ekstrakurikuler pramuka saya hidupkan kembali. Awalnya saya dibantu oleh dua guru untuk mengampu ekstra ini, tapi lama-kelamaan satu guru mengundurkan diri karena kesibukannya menoreh karet dan satu guru lain jarang masuk. Akhirnya, saya sendirilah yang mengajar mereka pramuka. Saya senang anak-anak yang datang ekstra jumlahnya cukup stabil, selalu lebih dari 15 orang. Awalnya saya “akan” menutut mereka untuk memakai atribut lengkap setiap kali datang. Tapi sepertinya tidak mungkin, mereka mau ikut pramuka saja sudah syukur. Alhasil, jika suatu saat anda datang di latihan pramuka SD saya, lihatlah bagaimana spekatukulernya penampilan mereka. Ada yang memakai sendal, ada yang bajunya sudah koyak, ada yang memakai baju lengkap tapi tanpa topi dan kacu (dasi khusus pramuka), dan lain sebagainya. Ya, tak apalah daripada mereka tidak datang hanya karena atribut tidak lengkap, mending saya yang menerima. Inilah yang saya sebut dengan pramuka seadanya.  Sebenarnya saya pernah mencoba mengkomunikasikan perihal ini dengan kepala sekolah, tapi hingga kini belum direspon. Jujur, sampai tulisan ini dibuat, saya masih bingung bagaimana melaksanakan ekstra Pramuka yang tepat, termasuk upacara pembukaan latihan hingga penutupan bagi anak-anak siaga. Syukur-syukur jika ada kurikulum dan materinya yang lengkap. Kurangnya pengetahuan saya, membuat materi tiap pertemuannya lebih banyak diisi permainan. Saya khawatir jika perbendaharaan permainan saya habis, apa yang akan saya lakukan? Dan tidak mungkin jika selama 11 bulan kedepan, tiap minggunya pramuka hanya akan diisi bermain, bermain,  dan bermain. Saya ingin mereka mendapatkan materi pramuka yang seutuhnya bukan seadanya. Adakah yang mau bergabung bersama saya melatih pramuka di SDN 8 Titi Akar tiap jumat sore jam 14.00 WIB?

Cerita Lainnya

Lihat Semua