Beberapa waktu lalu ada beberapa anak yang mengikuti babak penyisihan sebuah olimpiade nasional yang diselengarakan oleh sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Total anak dari sekolah tempat aku bertugas ada 4 anak.

Di tengah perjalanan, mereka bertanya kepada kepala sekolahku yang kebetulan juga ikut mengantarkan. Pak ini daerah apa? Kepala sekolahku tidak kalah terkejutnya. Dalam hati kepala sekolahku bilang kalau anak ini berarti belum pernah keluar dari desanya. Dengan senyuman khas beliau, kepala sekolahku menjawab, ini namanya SP4 nak. Lokasi lomba kita ada di SP4 atau orang sering menyebutnya dengan daerah Unyil walaupun di tempat tersebut terdapat patung harimau yang sampai sekarang bahkan aku tidak mengerti kenapa bisa disebut dengan Unyil.

Hampir aku lupa memberitahu bahwa SP merupakan singkatan dari Satuan Permukiman di mana dahulu merupakan daerah tujuan transmigrasi yang terbagi ke dalam sembilan unit. Masing-masing unit mempunyai satuan permukimannya sendiri-sendiri. Sesampai di lokasi lomba, mereka terlihat sekali menjadi anak yang pemalu, padahal saat aku mengajar di kelas mereka termasuk anak yang sangat aktif. Hingga aku meminta mereka untuk berkenalan dengan anak-anak dari sekolah lain. Walaupun masih malu dan enggan, beberapa anak akhirnya mau juga berkenalan.

Mereka hari ini belajar banyak dan membuatku tersenyum ketika mereka bisa bercerita banyak kepada teman, guru, dan orang tua mengenai apa yang mereka rasakan hari itu.