Gadis kecil itu bernama Yusria
Valisneria Utami 27 November 2011
Gadis kecil itu bernama Yusria,...
Murid pindahan kelas 6 yang selalu diam penuh senyum acap kali saya mengajar dikelasnya. Dia hanya mengenal anggukan dan gelengan ketika saya menanyakan kabarnya, dan menunduk malu setiap kali saya meminta dia untuk menjawab pertanyaan yang saya berikan atau menyuruhnya maju ke depan kelas. Suatu kali, saya pernah mengajak murid kelas 6 melakukan tepuk semangat sebelum memulai pelajaran. Saya pun meminta dia untuk memimpin teman – temannya untuk melakukan tepuk tersebut secara serentak tapi respon gadis ini tetap sama. Hanya tersenyum menunduk malu dan teman – teman sekelas serentak menertawakannya...
Gadis kecil itu bernama Yusria,...
Yang ternyata baru saya tahu kalau dia memiliki 2 orang adik yang juga bersekolah di sekolah yang sama. Yusrina, kelas 4 dan Erwin, kelas 1. Wajah mereka sangat mirip, tingkah laku mereka juga mirip. Tersenyum, menunduk malu setiap ditanya dan hanya berbicara seperlunya saja. Oh ya, rumah Yusria tepat berseberangan dengan gedung sekolah..
Gadis kecil itu bernama Yusria,...
Yang saya sadari bahwa dia tidak pernah muncul setiap jadwal les malam saya adakan. Yang saya sadari bahwa sudah hampir 3 hari ini, saya tidak melihat wajah penuh senyumnya di kelas. “Kemanakah ia pergi?” “Pergi mapea sappiri (mencari kemiri) atau ke Kalimantan seperti yang lazim anak – anak lakukan disini?” atau “Dia sudah tidak ingin bersekolah lagi karena sudah lelah menjadi bahan tertawaan murid2 lain ?”
“ Dia sakit perut bu, Diare...” begitu ucap Era diikuti oleh murid – murid kelas 6 yang lain
“Kalau begitu mari kita jenguk bersama ya nanti sepulang sekolah..” begitu ajak saya. Suasana kelas hening seketika, bahkan para murid – murid saling berpandangan, tidak mengerti. Nampaknya istilah “ menjenguk” adalah kosakata baru bagi mereka..
Gadis kecil itu bernama Yusria..
Yang rumahnya baru setengah jadi. Berpintu kayu, tidak berjendela, serta berlantai pasir.
“Bapak sama Ibu kemana Yusria?” begitu tanya saya,..“Pergi bu, ke kebun..” begitu jawabnya.
“kalau begitu kapan kembalinya?” . Yusria kecil hanya menggeleng dan menunduk..
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda