Terima Kasih Ibu Delila

Tuti Alfiani 14 Mei 2015

Usianya kini 27 tahun. Ibu Delila namanya, adalah ibu muda satu anak yang saya temui di dusun tempat saya tinggal. “Bude”  sapaan akrab saya untuk Ibu Delila. Bisa dikatakan Bude adalah teman curhat dan teman diskusi baik itu berkaitan dengan pendidikan anak-anak ataupun hal-hal di luar itu.

Bude adalah guru TK sukarelawan yang mengajar belasan anak-anak seusia TK/PAUD  di dusun Pinanggunung sejak tahun lalu saat Kepala Sekolah SDN 4 Telukjatidawang menginisiasi hadirnya taman kanak-kanak darurat di dusun Pinanggunung. Siapa yang mengira, Ibu Delila yang hanya sekolah hingga kelas 2 SMP ini memiliki semangat perjuangan yang layak diteladani. Pada banyak kesempatan diskusi Beliau mengaku banyak tidak tahu dan tidak bisa, tapi yang membuat salut adalah Beliau banyak bertanya dan banyak belajar untuk tahu dan bisa.

Ibu Delila, banyak bertanya tentang metode belajar kreatif, Beliau tak sungkan mengajak saya untuk bersama-sama membuat media belajar untuk anak-anak muridnya. Saya bisa melihat semangat ingin tahu dari Ibu Delila. Bagian lain yang membuat saya terinspirasi oleh Bude adalah sabar dan ikhlas. Saat ini, tentu tidak mudah menemukan sosok yang meluangkan waktu berjam-jam dan secara rutin untuk orang lain dengan cuma-cuma tanpa mengeluh. Barangkali ada, tapi sudah langka. Dan saya melihat sosok  itu pada Ibu Delila.

Bude sangat ringan tangan. Beliau sering sekali membantu tugas-tugas saya di sekolah, misalnya turut membantu dalam kelas baca, turut mendampingi anak-anak kelas SD yang belum lancar membaca dengan sabar. Inisiatif dan kepekaan terhadap sekitar bisa diacungi jempol. Terima kasih Bu Delila!   

Saat ini, sebagian besar murid-murid ibu Delila sudah pandai berhitung,  mulai bisa membaca,  membedakan warna dan semangat datang ke sekolah setiap hari. Sekali lagi Terima kasih bu Delila! Semoga semangat tulus mendidik dari Bu Delila dapat tertular pada yang lainnya.

Bagi sebagian orang barangkali kiprahnya memang tak besar, tapi bagi saya apa yang dilakukan oleh Ibu Delila adalah cerminan bahwa masih ada orang-orang yang yang berdedikasi bagi pendidikan walau dalam keterbatasan.

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua