Mutiara-mutiara yang berserak itu..

Tika Listriani 9 November 2010
Awalnya dari sebuah rasa ingin tahu tentang Indonesia mengajar, tentang ruh perbaikan negeri yang kaya potensi ini. Awalnya dari sebuah rasa sangat ingin untuk bergabung, meskipun tetap menyadari kemampuan diri, untuk tidak melambungkan harapan yang dipatri. Serangkaian proses seleksi diikuti, sampai akhirnya di tanggal 19 September 2010 perjalanan baru dalam hidup dimulai. Training berlangsung di kota Bogor sampai tanggal 9 November kelak, 10 November penempatan di daerah masing-masing. Mimpinya menjadi sebagian dari solusi kekurangan guru di daerah, daerah yang jauh di negeri ini, yang mungkin pemerataan pendidikan belum sampai di sana. Mimpi untuk menginspirasi, mimpi untuk berbagi perubahan dengan anak negeri dan tekad untuk belajar dalam satu tahun. Sebelum semua langkah besar itu mulai ditapakkan, persiapan menjadi hal yang mutlak. Pelatihan 2 bulan disiapkan untuk para pengajar muda, mencakup kepemimpinan, kepengajaran serta habituasi mental dan fisik. Afeksi, rasa hati kami turut berdinamika, mengikuti alunan perubahan kebiasaan-kebiasaan setiap diri. Sampai pada saatnya nanti, setiap elemen diri, bersinergi dalam kesiapan, untuk menginspirasi. Pilihan mereka, teman-teman pengajar muda untuk di sini menyadarkan bahwa inilah saatnya mutiara berserak ini terkumpul, saling menguatkan dan membangun perubahan baik. Pilihan untuk “meletakkan” satu tahunnya, pilihan untuk menguji keberanian, pilihan untuk berkontribusi. Selamat datang di sinergi kokoh, mutiara yang pernah berserak. Minggu ini, PPM dilakukan. SD Cikereteg 3 menjadi sekolah tempat kelompok Bengkalis B (bagian dari kelompok yang akan ditugaskan ke Bengkalis Riau) belajar mendidik dan menyampaikan materi. Bagiku, ada satu yang hilang dalam tahapan di PPM ini yang belum tajam dilakukan oleh  tim kami. Asesmen mengenai segala faktor  PPM, termasuk kondisi anak, sikap belajar, karakter, kebiasaan-kebiasaannya. Apa yang sering dilakukan guru dalam pengajaran, bagaimana metode yang tepat dilakukan untuk pengajaran dan pembelajaran. Memang, PPM tidak sama tujuannya seperti training atau pembelajaran sehari-hari yang akan mengubah kondisi A ke A’, dari suatu kondisi ke kondisi tertentu. Akan tetapi dengan mengetahui kondisi siswa di awal, harapannya dapat menjadilkan PPM lebih efektif. Karena pengajar muda akan cenderung lebih mudah untuk menyiapkan rencana metode yang tepat, menentukan pendekatan untuk manajemen kelas. Sehingga informasi yang diserap siswa lebih banyak. Kemarin, kami cukup kuwalahan pada beberapa kelas. Kami mengajar secara individual, bukan team teaching, meskipun hampir di setiap proses mengajar di kelas ada dua atau tiga orang. Kami belajar untuk mengajar secara individual, menaklukkan kelas sendiri, teman yang turut berada di dalam kelas berperan sebagai observer yang nantinya akan memberikan feedback untuk  yang sedang mengajar. Hari pertama, jadwal saya observasi, belum mengajar. Menemukan satu bentuk pola metode dan antusiasme pada anak kelas V. Mengamati mereka, ternyata saya suka, sangat suka menatap wajah antusias, merekam senyum malu, menyaksikan binar mata bahkan keusilannya untuk tidak memperhatikan guru. Selamat datang di dunia pendidikan SD Indonesia...hari kedua, ketiga keempat dan kelima, saya masuk kelas. Antara kelas IV, V dan VI. Siswa siswi yang secara nalar berada di atas siswa kelas kecil, tapi tidak semuanya punya sikap belajar yang positif, sehingga terkadang menjadikan porsi waktu pengajaran berkurang karena fokus pada mereka meningkat. Halo..? hai.. Anak-anak..? siap.. Anak hebat..? saya.. Signal inilah yang kebanyakan kami gunakan untuk mengembalikan fokus siswa pada suasana pembelajaran yang lebih kondusif...selalu mengesankan saat menyepakati dengan siswa apa yang boleh dillakukan apa yang tidak, apa yang akan kami tuju dalam pelajaran hari itu, mendiskusikan topik-topik yang diajarkan, membuat lembar kerja dan berkreasi..mereka mengerjakannya dengan antusias, mereka katif dan tampak senang..apalagi saat karya mereka ditempel di kelas bersama karya-karya besar lainnya.. Selalu mengesankan, apapun dengan mereka..pun saat mereka bertengkar, sampai akhirnya meminta maaf satu sama lain...apalagi saat hari terakhir ketika kami mengikuti latihan pramuka, dari pukul 09.00-16.00. Tiga sesi latihan pramuka, melihat lebih dekat praja muda karana di lapisan SD, bergembira dan belajar akan suatu makna kepramukaan...takkan terlupakan saat mata mereka menatap mata ini, menahannya dengan binar tajamnya, disusul air mata, menyerobot dengan pelukan dan berkata “kakak, I love you....” “Love you too..” kata saya... pun binar matanya tetap sama, tajam... Semingggu bersama mereka belajar mengerti tentang dunianya, meraba raba dinamika psikologisnya..berpikir apa yang dapat diterapkan serta yang menarik adalah ingin mengubah sikap belajar beberapa anak yang belum positif...ingin menunjukkan bahwa mereka pantas bermimpi lebih tinggi dan meyakinkan mereka akan melalui setiap tahapan untuk mencapai mimpi itu...pasti.. Selain belajar dengan siswa, guru kecil saya.. berinteraksi dengan sekolah, manajemennya dan segala pernak-perrniknya membuat saya banyak belajar akan pendekatan sistem, personal maupun kolektif..SD dengan jumlah siswa terbanyak di daerahnya ini memberikan banyak inspirasi, bekal untuk sebuah perjalanan: Bengkalis, yang semoga diberkahi.... Berujung pada lokakarya PPM, banyak rasa yang hadir dalam diri..secara bergantian tim kecil dari 51 pengajar muda mempresentasikan apa yang telah dilakukan di SD, apa yang telah dipelajari di SD. Banyak dari kami yang telah terambil hatinya oleh mereka, mutiara-mutiara kecil itu..banyak feedback dan pesan yang kami dapatkan..ada ruh yang disepakati untuk diteruskan di hari itu...disampaikan Pak Anies, ruh kemandirian dan optimisme rakyat  Indonesia..mandiri dan optimis membangun, mandiri dan optimis bergerak, mandiri dan optimis menginspirasi, mandiri dan optimis berkontribusi, mandiri dan optimis berubah menuju masa depan Indonesia yang baik... Dan kini, kami mencoba untuk berada di ujung, di hilir permasalahan, di tempat yang memerlukan aksi nyata solusi..mengawali bangunan baru pendidikan..pondasi masa depan pendidikan Indonesia dimulai..khususnya untuk sekolah dasar.. Bertemu dengan pengajar muda dan Indonesia mengajar adalah anugrah, melalui semua proses pelatihan ini adalah hadiah..dan nanti, satu tahun mengajar adalah indah..karena kita semua adalah mutiara.. yang sebelumnya berserak, berpijar dengan sinarnya masing-masing.. Namun tidak dengan kini, mutiara-mutiara itu bersinergi, maing-masing diri semakin berkilau dan paduan sinar mereka akan menjadi inspirasi untuk negeri... Semoga Alloh Meridhoi.. 8 hari sebelum deployment Di salah satu sudut kamar Bumi Asrama pelatihan

Cerita Lainnya

Lihat Semua