info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Jadwal (Rutin) Rapat Guru

Tika Listriani 13 Januari 2011
Setiap sekolah memiliki karaktrernya masing-masing, baik karakter guru, kepala sekolah, siswa sampai karakter bangunannya secara fisik. Demikian pula dengan sekolahku, bapak kepala sekolah memiliki metode yang unik dalam hal  komunikasi dengan guru-guru. Entah apakah ada hubungannya atau tidak dengan masa jabatannya yang tinggal sekitar 1 tahun lagi sebelum pensiun.  Koordinasi dilakukan secara reflektif setelah muncul kendala, permasalahan atau apapun yang perlu dibahas, koordinasi (hanya) dilakukan dengan beberapa guru yang berkaitan dengan kondisi pada saat itu. Menurut beliau cara ini akan lebih cepat menyelesaikan masalah dan tidak terkesan kaku atau formal. Bahasan ini sempat muncul saat pertama pertemuanku dengan pak kepsek di wisma bupati November 2011 lalu. Saat pertama kalinya menginjakkan kaki ke Bengkalis. Maka menurut pengakuan beberapa guru, metode inilah yang sering digunakannya, jarang sekali rapat majelis guru selama 3 tahun kepengurusan beliau di SD ini.  Dan selama dua bulan di sekolah ini aku melihat hal serupa. 22 Desember 2010 Di tengah beberapa hal yang meresahkan, ku susun rencana kerja semester II 2010/2011 (yang berkaitan dengan sekolah: kurikuler dan ekstrakurikuler). Belum juga tuntas, aku hubungi bapak kepala sekolah bahwa besok ingin berdiskusi tentang rencana kerja ini, ingin mengajukan dan mendapatkan feedback. 23 Desember 2010, saat penerimaan raport siswa Setelah memasuki kantor guru, merapikan rencana kerja dan siap untuk diprint. Pak Kepala datang sesaat kemudian, guru-guru wali kelas mulai membagikan raport. Aku serahkan kepada Pak Kepala tentang rencana kerja itu, beliau baca beberapa waktu. 7 kolom dan 5 jenis program untuk kurikuler. 7 kolom dan 2 jenis program untuk ekstrakurikuler. 7 kolom itu adalah No, Jenis Program, Detil Program, Target, Sasaran, Waktu serta Parameter Keberhasilan. 5 jenis program kurikuler adalah Mengajar Matematika kelas IV, Mengajar Sains kelas IV, Mengajar Sains kelas V, Mengajar Sains kelas VI dan Pembelajaran baca tulis bagi anak kelas I, II, II, IV yang masih perlu peningkatan. Program ini sebagaimana yang telah disepakati sebelumnya (melalui pembicaraan reflektif di ruang guru antara kepala sekolah, aku dan disampaikanlah kepada guru kelas terkait). Sementara 2 program ekstrakurikulernya adalah pendalaman materi untuk kelas VI, khususnya pelajaran sains dan ekstrakurikuler menulis untuk anak kelas IV, V dan VI yang berminat. Menulis di sini bisa berupa puisi, cerpen atau bahkan karya ilmiah. Respon dari bapak kepala sekolah relatif cepat, beliau menandatangani draft yang ku ajukan dan mengatakan: “Kapan-kapan disampaikan ke guru-guru ya?”. “Baik, Pak. Dalam forum besar mungkin, jadi dapat saling berbagi rencana”, kataku. “Ya, besok setelah liburan kita atur untuk rapat”, lanjutnya. “Iya, pak.”, jawab ku. Beberapa hari sebelumnya... Potongan diskusi dengan kepala sekolah tentang rapat: Saya (SY)                    : “Untuk menyambut semester dua, saat liburan besok apakah ada rapat guru pak?” Kepala Sekolah (KS)  : “Tak lah, liburan ya pada liburan, rapatnya saat masuk saja, anak-anak dipulangkan pagi saat kita rapat. Lagian guru-guru juga sulit untuk diajak rapat, apalagi liburan.” SY                               : “Oo.. ya mungkin saat masuk semester dua ya” Potongan diskusi dengan beberapa guru tentang rapat (digabungkan dalam beberapa kali sesi obrolan): SY                               : “Bapak, apakah kita memiliki jadwal rapat guru?” Guru 1 (GR 1)             : “Tidak, ya beginilah. Sebenarnya kami mau saja rapat. Hanya saja tidak pernah ada ajakan.” GR 2                            : “Kalau misalnya ada permasalahan seperti tadi Bu, kelas VB tidak ujian karena wali kelas tidak datang, dan selama satu semester kemarin mereka tidak belajar budaya daerah, kira-kira bagaimana itu bu? Kita yang tahu mungkin merasakan ada yang tidak benar, tetapi pun kita tidak tahu harus bagaimana, karena tidak mungkin diberikan soal kelas lain yang mereka tidak belajar tentangnya. Kami sebenarnya memiliki banyak usulan, tetapi kalau terlalu banyak bicara nanti dibilang sok pintar” SY                               :”Begitu ya pak” GR 3  (cukup senior)  : “Dulu saya menginisiasi pramuka, karena anak ada Madrasah Diniyah di siang hari selepas sekolah, maka hari yang memungkinkan adalah Minggu. Tetapi lama-lama juga capek, “berbuat sendiri”. Akhirnya ya sudahlah. Kami jarang rapat, semua tampak berjalan lancar, itu semua sudah cukup, ya sudahlah. Bapak kepala jarang mengajak kami rapat. Ya sudahlah. Kalau ibu mau dan bisa mengajak beliau rapat ya silakan. Saya dukung. Semoga saja bisa.” SY                               : Manggut-manggut “ Kalau rapat gugus kita bagimana pak?” GR 3                            :“Ya sama saja. Belakangan jarang sekali. Ibu lihat kan bagaimana penyusunan soal ujian kemarin tidak terkoordinasi dengan baik. Sekolah kita SD intinya. Dan belakangan sangat jarang rapat gugus.” SY                               :”Hmm..” Setelah dibaca bapak kepala sekolah, rancangan kerja ku berikan kepada salah satu guru muda. Memang beliau membacanya dengan memberikan tanggapan singkat: “mantap”. Aku lanjutkan: “pak, apakah target saya berlebihan?”. “sepertinya tidak”, jawabnya.. “Baiklah, besok di share dengan majelis guru..”. Bukan tentang rencana kerjaku yang dibilang targetnya tidak berlebihan, namun tentang fokus guru muda itu saat membaca rencana kerjaku, seakan dia juga punya banyak hal yang sama yang ingin dilakukannya di sekolah ini. Hanya saja lingkungan kerja belum mendukungnya, sementara beberapa guru senior yang produktif cukup “lelah” dengan tugasnya di kelas masing-masing, sehingga cenderung menutup mata atas ketidakberesan dengan memaksimalkan peran di kelasnya sendiri. Guru-guru muda yang sebagian besar honorer itu mencoba menyesuaikan diri dengan seadanya di lingkungan kerjanya seraya mencari kemapanan “karir” gurunya. Menjadikannya kurang fokus juga pada kendala-kendala pencapaian tujuan pendidikan di sekolah ini. Liburan semester yang benar-benar liburan, off total dari kegiatan... Senin, 3 Januari 2011 Hari pertama masuk sekolah di semester II tahun ajaran 2010/2011. Pagi itu ada dialog dengan diri, berbunyi “selamat menempuh semester baru, selamat mencetak sejarah, kembali”. ku langkahkan kaki ke beberapa meja guru.. untuk membicarakan tentang program kurikuler dan ekstrakurikuler itu. sampai pukul 8 lewat anak-anak dibiarkan berhamburan di lapangan. Tapi ini pilihan, dan aku memilih bersama-sama dengan guru-guru di kantor, mencoba berbagi apa yang menjadi “dialog dengan diri” pagi tadi. Sampailah pada pembelajaran baca tulis, guru-guru kelas I, II mendukung. “Bu Tika mau pegang kelas I?”, tanya salah satu guru kelas I. “Saya pegang kelas I, II, III dan mungkin IV secara bersamaan dalam hal peningkatan baca tulis ya bu.. kebetulan ada modul yang sedang di susun oleh teman saya. Seraya saya bersama mereka, ibu dapat fokus pada pembelajaran dan penambahan materi pada seluruh kelas, dan semoga perlahan mereka dapat mengikuti”. “Oh, baiklah..”, Jawab dua Ibu guru itu serempak.. Tak lama kemudian, bapak kepala sekolah hadir dan memberi salam pada seluruh isi kantor. Kemudian mendekat dan berkata: KS       :“Neng Tika, jadi rapat kan ya kita?” SY       :”Oh iya pak, mumpung masih awal semester” (agak bingung, tiba-tiba beliau berkata begitu, namun dalam hati bersyukur, Rabb..Alhamdulillah) KS       :”Sekarang atau besok ya?” SY       :”Sepertinya akan lebih baik kalau hari ini pak, jadi besok anak-anak dapat mulai belajar di kelas.” KS       :”Aa..Iya lah.” SY       : “Bapak kalau rapat gugus paling dekat kemungkinan kapan ya?” KS       :”Ya itulah................... (agak lupa apa yang beliau sampaikan, beberapa waktu setelahnya kami sibuk dengan kegiatan masing-masing) Beberapa saat kemudian, beliau tampak menuliskan sesuatu di dalam secarik kertas. Aku kembali berdiskusi dengan guru, tentang perubahan “jatah mata pelajaran”. Dengan wali kelas IV, Sains tetap beliau yang pegang. Jadi di kelas IV aku mengajar matematika saja 09.30 Bapak kepala sekolah mengajak secara spontan para guru untuk rapat di ruang kelas VI. Tidak yakin setiap guru mengetahui sebelumnya bahwa di jam dan hari tersebut akan ada rapat. Namun semua guru tetap bergerak menuju ruang kelas itu.. rapat dimulai dengan beberapa agenda yang diarahkan oleh bapak kepala sekolah. Tentang UASBN, akreditasi sekolah, ekstrakurikuler, sharing session guru, praktek pelajaran agama, dan keuangan sekolah. Kepala sekolah membahas satu per satu, beberapa guru tampak mencatat, namun lebih banyak yang tidak. Ku tawarkan diri untuk menjadi notulensi, menuliskan jalannya rapat di papan tulis depan, agar semua proses dapat tervisualisasi. Proses cukup lama, beberapa menyampaikan pendapat dan keresahan, beberapa cenderung diam.. hmm,, entahlah, suasana di ruangan ini jauh lebih hening dari pada pembicaraan sehari-hari di ruang guru... Sampai kemudian bapak kepala sekolah memberi kesempatan untukku menyampaikan rencana kerja..ada beberapa tanggapan dan saran.. khususnya tentang waktu pelaksanaan pembelajaran baca tulis yang mengambil waktu hari sabtu setelah senam (waktu ini sebenarnya sudah berdasarkan diskusi dengan beberapa guru kelas terkait). Sabtu setelah senam ada pelajaran pengembangan diri dan budaya daerah, pembelajaran baca tulis dilakukan setelah senam.. salah satu ibu guru memberikan saran untukku bersabar karena wali kelas harus masuk dulu ke kelas masing-masing setelah senam. Jadi waktu untuk pembelajaran baca tulis harus disesuaikan dengan jadwal wali kelas. Usut punya usut sang ibu guru menyampaikan usul ini untuk menyindir guru-guru yang sering tidak masuk kelas setelah senam.. hmm.... baiklah nanti kita lihat waktu yang lebih tepat untuk program ini... meskipun sempat ada pendapat “menurut saya program Bu Tika bisa menjadi Pengembangan Diri itu sendiri bagi sisswa-siswa yang mengikutinya, jadi tidak apa-apa dilakukan setelah senam”. Tiba-tiba forum seakan terpecah menjadi dua: grup guru yang rajin masuk kelas dan grup guru yang jarang masuk kelas selepas senam di hari sabtu...apakah bapak kepala juga menyadarinya... Dinamika guru di forum kali ini membuatku sangat bersyukur, di tambah lagi follow up dari kepala sekolah tentang pendapatku di awal sharing rencana kerja tadi: “kalau forum seperti ini dirutinkan sepertinya bagus ya bapak ibu guru? Kita punya waktu rutin untuk membahas banyak hal..” dan beliau, bapak kepala sekolah memimpin forum serta menyepakati hari sabtu di akhir bulan selepas kegiatan sekolah adalah waktu rutin untuk kami rapat. Rapat rutin guru J Sayangnya adalah GR 3 (yang cukup senior itu) tidak datang hari ini... Belum selesai... 4 Januari 2011 SMS dari Nanda Yunika (NY) NY: Tik, kepsekmu kumisan dan berkacamata? SY: Iya, knpa Nan? NY: Sekarang lagi di sekolahku, ngobrolin KKG dengan pak kepsek. SY: Subhanallah.. Beberapa waktu kemudian, di sela-sela menyiapkan ngisi matematika kelas IV, SMS masuk lagi NY: KKG pertama di sekolahku. Sabtu jam 9 pagi. Tema bahasan: Matematika. Pembicara: 1 Guru dari Mentayan dan 2 PM reg Bantan Tengah. Wahaha. Hajar! SY : Huwaa.. What a great news.. Allah, berkahilah hati hati yang telah Engkau gerakkan... fitrah setiap diri sejatinya baik dan selalu menginginkan kebaikan.. maka biarlah semangat perbaikan yang tumbuh di sini... di setiap diri pencetak karakter generasi bangsa... Guru-guru itu, begitu mereka sayangi... mereka, sang murid yang selalu semangat dan berbinar untuk datang ke sekolah,, meminjam istilah Nanda Yunika: mereka haus akan ilmu pengetahuan. Iya, mereka haus akan ilmu pengetahuan, mereka tahu, melalui guru lah semua berawal.. dan karena itu mereka sangat menyayangi guru-gurunya... “guru mereka tersayang”...

Cerita Lainnya

Lihat Semua