Durian, mangga, rambutan, langsat, yumiiiii.....
Syarifah Hanim 3 Desember 2011
Sore itu aku pulang ke rumahku di Talongga dengan keadaan yang sedikit basah. Saya dan Pak Guru Jogi, teman satu kecamatan di Tammerodo tadi siang turun ke kantor kecamatan, rencana kami adalah bertemu dengan Pak Camat. Alhasil, nihil, jabatan camat yang sementara ini dijabat oleh sekretarisnya karena belum ada pengangkatan baru, membuat kami sedikit harus bersabar menanti pak camat yang merangkap sana sini. Sore itu kami gagal bertemu camat.
Tapi seharusnya kami kesini tidak berdua, di kecamatan kami ada satu Pak Guru lagi, Pak Guru Efrat, kemakah dia ? sampai sore kami tunggu dikecamatan tak muncul jua batang hidungnya. Keadaan diperburuk dengan tempat tinggal Pak Guru Efrat tidak didapati sinyal handphone. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk singgah ke desanya.
Kami memang satu kecamatan, tetapi jarak dan keadaan jalan yang rusak menanjak membuat kami tetap terasa jauh satu sama lain, terlebih bagi kami yang tidak mendapati sinyal provider handphone dirumah. Biasanya untuk mendapat sinyal itu kami harus jalan jauh ke gunung, atau ke bukit, atau kebun dibelakang sekolah. Sehingga jalur komunikasipun kami usahakan dengan berbagai cara.
Pak Guru Efrat memang ada dirumah, dugaan kami dia kelupaan kalau siang ini seharusnya kami semua harus ke kantor kecamatan untuk bertemu pak camat, adalah salah. Ternyata dia memang ingat, dan alasan kenapa dia tidak berangkat adalah mabuk durian, atau kebanyakan makan durian. Musim hujan disini telah tiba, saatnya durian, mangga, rambutan, langsat (duku), dan masih banyak buah dipanen. Beruntung sekali bagi kami para guru di Majene, anak-anak pasti akan membawakannya kerumah. Kemaren sudah diantar durian, besok diantar mangga, besoknya lagi sudah berbagai macam buah-buahan lezat kita makan.
Aku juga masih ingat ketika les siang bersama beberapa teman kami merujak bersma, sambil memberitahu, bahasa inggrisnya mangga itu mango, nanas itu pineaple, dan berbagai buah bumbu yang saya tulis bahasa inggrisnya di papan. Terbayang kan bagaimana ekspresi anak-anak ketika menguyah sambil menyebut nama buah-buahan itu dalam bahasa inggris..
Hari berikutnya rupanya anak-anak belum puas makan buah bersama, mereka datang dengan 15 durian hasil buruan mereka, dan baunya hmmmmmmmm..... luar biasa kecium sana sini. Dan aku habis saja makan ikan yang baunya juga luar biasa.. untung aku tidak suka durian, hehe, meskipun sedikit mengecewakan anak-anak, tapi dengan menutup hidung, anak-anak aku ajarkan hal-hal yang berhubungan dengan durian.. sambil menguyah durian mereka sambil memandangi warnanya dan berkata Durian Yellow..
Semua senang...
Tunggu bulan Januari akan banyak lagi kita belajar buah-buahan anak-anak..
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda