Andian da’duamu (Tidak ada duamu)
Syarifah Hanim 8 Januari 2012I’omo cinna mata’u
Sangga i’o dilalang diateu
Membolong tama di ate mapacinmu
Mokara’ namerasai panoso
Tenna nariandi da’duau dilalang di atemu
Bawama’ lao dilino tammembali’
Sembangamma dau muingaran bomi
Okandi polemo’ mai
Bawama saliliu, paulianna nyawau
Sawa’ sangga i’omo’ papperandanna nyawau
Andian.. Andian.. Da’duamu
“Kamulah yang diinginkan mataku, cuma kamu yang ada dihatiku, menetap di dalam hatiku yang bersih, dan aku tidak akan merasakan penyesalan, seandainya ada orang kedua selain aku. Bawalah aku kedunia yang tak bisa aku kembali, buanglah aku dan jangan ingat aku lagi. Wahai sayang, datanglah kemari, bawa rasa rinduku, sebagai obat dalam hatiku yang selama ini merindukanmu. Karna hanya kamu yang membuat hatiku menjadi tenang, Tidak ada.. Tidak ada duamu.. “
Untuk rasa rinduku padamu abah
Aku selipkan sebuah lagu mandar ini untukmu
Karena dihatiku selalu mencintaimu
Karena memang tak ada duamu
Selalu setiap menunggu senja
Aku berdiri di pojok rumah
Berharap aku bisa mendengar suaramu
Suaramu yang bisa mendamaikan hatiku
Petikan gitar dan lirik yang begitu menyayat hati, nyaris slalu kudengar ketika aku merasa merindukan keluargaku dan semua orang yang kucinta. Bahkan kalau aku sedang bersama anak-anakku, sering aku minta mereka menyanyikan lagu ini bersama-sama, dan mereka selalu bilang Andiang da’duamu bu guru..
Hampir di setiap sore menuju senja, sembari menunggu anak-anak berkumpul untuk menuju masjid, aku berdiri di pojokan rumah, melihat senja yang begitu indah dari jendela.
Di pojokan itulah aku mendapat sinyal, bahkan hampir banyak orang di Talongga menaruh HP nya disini, barangkali saja ada jaringan masuk dan mereka mendapatkan kabar dari orang-orang yang mereka nantikan. Dan dipojokan rumah inilah aku juga menunggu kabar dari mamah, kakak, pacar dan semua teman terdekat memberikan cerita-ceritanya. Karna hanya dirumah ini sinyal terkadang tembus, selain itu kami harus pergi ke kebun, memanjat pohon untuk mendapatkan jaringan.
Suasana yang sangat syahdu ketika mendengarkan lagu ini sembari menanti sms, melamun dan memandang langit kemerahan yang menggambarkan isi hati, isi hati ketika aku rindu.. yaa pasti semua pernah merasakan rindu, rindu kepada orang-orang tersayang, rindu meskipun dia sudah tiada, rindu dimanapun dia berada...
Okandi polemo’ mai, bawama saliliu, paulianna nyawau...
(Wahai sayang, datanglah kemari, bawa rasa rinduku, sebagai obat dalam hatiku yang selama ini merindukanmu).
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda