info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Tentang Aku dan Kampung Baca Al-Qur`an impianku

Arga Adi Yuwono 7 Januari 2012

Assalamualaykum Warohmatullahi wabarokatuh..

Hai teman2, perkenalkan namaku Arga, seorang Pengajar Muda angkatan III dari Yayasan Indonesia Mengajar. Melalui tulisan ini izinkan aku memperkenalkan diriku, aktivitas keseharianku dan impian-impianku yang sedang kurealisasikan di tempatku mengajar, yaitu Dusun Terang Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat Propinsi Lampung.

Nama Lengkapku adalah Arga Adi Yuwono, akrab dipanggil Arga. Aku lahir dan tumbuh di Kota Malang, Propinsi Jawa Timur. Setiap sore, Keseharianku sejak kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya adalah mengajar anak-anak kecil. Kala itu waktu aku duduk di semester 1-4, bekerja sebagai guru di bimbingan belajar dan mengajar anak-anak dari usia TK-SMA menjadi pilihanku untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Seiring dengan aktivitasku mengajar anak-anak di bimbel, aku pun tertarik untuk mengikuti kegiatan sosial yaitu program pembinaan adik-adik asuh di Fakultasku yang bernama Kakak Adik Asuh (KADIKSUH).

Yah, itulah aku, dunia pendidikan anak sudah menjadi hal yang sangat kucintai kawan. Kebahagiaan terbesarku adalah ketika melihat anak-anak  mulai memiliki semangat yang tinggi untuk mencari ilmu. Pilihanku menjadi Pengajar Muda ternyata membuatku bisa melihat lebih jelas bahwa banyak sekali anak-anak Indonesia ini yang membutuhkan kita untuk hadir di dekat mereka, mengajar mereka, mengenalkan mereka dengan buku-buku bacaan yang asing bagi mereka, membacakan cerita dongeng untuk menginspirasi mereka, dan selalu mengajak mereka untuk melakukan kebaikan di setiap harinya.

Mengajar, bernyanyi, bermain, bersama anak-anak selama 5 tahun ini,  dan sampai akhirnya aku mengikuti Gerakan Indonesia Mengajar  membuatku semakin menyadari bahwa pembentukan akhlak pada manusia itu diawali dari masa anak-anak. Ingatkah kawan sebuah kalimat bijak yang mengatakan “Mendidik anak ibaratnya mengukir tulisan di atas batu.” Apa yang kita ajarkan ke anak-anak, itulah yang akan menjadi terpatri kuat dalam jiwa anak-anak. Jika kebaikan yang kita ajarkan, InsyaAllah kebaikan itulah yang akan menghiasi akhlak mereka.Itulah yang mulai kulakukan bersama masyarakat di Dusun Terang Agung tempatku bertugas sejak 2 Minggu yang lalu. Yaitu mendirikan Taman Pendidikan Qur`an (TPQ) yang selama ini belum ada di Dusunku.

TPQ Al-Hidayah namanya, sebuah TPQ yang sementara menggunakan ruang keluarga ditempatku tinggal, sebuah rumah yang dibangun dari kayu diatas lahan Hutan Tanaman Industri (HTI).  Kawan, tahukah kau betapa senangnya hatiku saat ini, apalagi ketika sore menjelang, ruang keluarga ditempatku tinggal sudah penuh sesak dengan anak-anak yang antusias untuk mengaji Al-Qur`an. Seringkali mereka datang 1 jam sebelumnya ketika aku masih bersiap-siap dikamarku , mereka riang bermain sambil berceloteh menyanyikan lagu yang kuajarkan...          

Rukunnya Iman itu ada 6 Perkara

Pertama, mengimani pada Allah yang Kuasa

Kedua, malaikat

Ketiga ,Kitab-kitab

Keempat, Para Rasul

Kelima, Hari Kiamat

Keenam, mengimani takdir baik dan buruk

Itu semua dari Allah..*

(Diadaptasi dari Lagu di akhir film Laskar Pelangi)

Lagu itu aku ajarkan dengan menggunakan gerakan isyarat tubuh untuk mempermudah anak-anak mengingatnya. Misalnya pada kata-kata  “Allah” ,sembari anak-anak melafadzkannya mereka juga mengangkat tangannya seperti orang berdoa. Atau pada kata-kata “Kitab-kitab” digunakan isyarat kedua tangan sedang membolak-balik halaman buku. Awalnya metode ini aku buat secara otodidak, namun Alhamdulillah ternyata efektif sekali mempermudah anak-anak memahami materi yang kuajarkan.

Cerita ini sebenarnya merupakan representasi dari impianku yang ternyata selaras juga dengan impian masyarakat di tempatku bertugas, yaitu mewujudkan Kampung Baca Qur`an. Impian itu telah kami awali terlebih dahulu melalui TPQ Al-Hidayah, dengan membuat anak-anak di dusun ini mencintai Al-Qur`an dan  membiasakan mereka untuk memiliki perilaku seindah Akhlaq Nabi Muhammad SAW. Kami yakin  dengan perubahan sikap anak-anak kearah yang lebih baik maka orang tua mereka akan sadar pula untuk medekatkan dirinya kepada Allah.

Alangkah indahnya kawan, ketika kau memasuki sebuah kampung yang disetiap rumahnya akan kau dengarkan ayah,ibu dan anak sedang khusyuk membaca Al-Quran dan mengkajinya. Kau pun berusaha lebih mendekat pada jendela rumah itu untuk mendengar lebih jelas apa yang mereka bahas.

Kau pun mendengar Ayah bertanya pada anaknya, “ Anakku, hari ini kebaikan apa yang akan kau lakukan ?”. Lalu kau mendengar celoteh anak kecil berusaha 6 tahun menjawab pertanyaan ayahnya, “Ayah, aku telah mengumpulkan uang jajanku selama seminggu ini,dan dengan uang itu aku akan membelikan obat untuk nenek Parsiah tetangga kita yang sedang sakit, “Aku berharap beliau cepat sembuh Ayah.” Ayah dan Ibu tersenyum mendengar jawaban anak mereka.

Hal yang semakin kusyukuri adalah kehadiran dari tujuh orang pemuda yang bersemangat pula untuk mengajari Al-Qur`an pada adik-adik mereka. Mereka rata-rata sudah tidak bersekolah lagi dan harus bekerja di ladang karet/ singkong untuk membantu kebutuhan hidup keluarganya. Namun, SubhanaAllah mereka masih mau menyisihkan waktunya di sore hari, mulai pukul 4 sampai pukul 7.30 setiap harinya untuk mengajar Al-Qur`an ke adik-adik mereka. Kehadiran mereka semakin membuatku yakin bahwa keberadaan TPQ Al-Hidayah akan tetap eksis di dusun ini karena keikhlasan yang mereka berikan kawan.

Kehadiran  orang tua angkatku Pak Imam  dan Bunda juga sangat mendukung perintisan TPQ ini. Beliau berdua adalah tokoh masyarakat yang bersama diriku mulai memperjuangkan TPQ ini. Kawan cerita diatas tentang seorang anak yang diajak ayahnya untuk melakukan suatu kebaikan di setiap harinya, sebenarnya adalah penggambaran dari kehidupan yang kualami selama tinggal di rumah Pak Imam dan Bunda.

Saat bersama mereka adalah saat-saat terbahagia dalam hidupku selama bertugas sebagai pengajar Muda. Mereka sering kali mengajakku mendiskusikan bagaimana agar masyarakat ini lebih baik dan apa yang bisa kita lakukan untuk memberikan manfaat pada mereka. Aku menyebut momen-momen obrolan itu dengan istilah “Obrolan Ayah,Ibu dan Anak.”TPQ Al-Hidayah adalah salah satu contoh hasil dari obrolan itu Kawan.^^

Kembali ke tentang gagasan Kampung Baca Qur`an. Begini Kawan, terinspirasi dari keberhasilan Kang Agus Arifin (teman Pengajar Muda 3 yang bertugas di Majene) dalam menggalang donasi Al-Qur`an bagi anak-anak didiknya disana, maka aku ingin mengajak teman-teman untuk melakukan satu kebaikan yang sama di setiap harinya. Melalui Program “One Children One Qur`an” (Satu anak Satu Al-Qur`an) dan “One Ustadz One Kitab” (Satu Ustadz satu Kitab) yang digagas oleh Pengurus TPQ Al-hidayah.

Kedua program ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi setiap Anak dan Ustadz untuk mengkaji Al-Quran. Karena ditempatku bertugas dan mungkin ditempat Pengajar Muda lain yang bertugas, kesediaan Al-Qur`an dan Kitab-kitab panduan untuk Ustadz sangatlah minim. Aku yakin ketika setiap Anak-anak sudah memiliki Al-Qur`an pemberianmu, mereka akan bisa melihat keagungan Allah SWT. Ustadz-ustadzah mereka pun akan memiliki segudang ilmu yang akan diajarkan karena telah mempelajari dari kitab-kitab yang kau donasikan kawan.

Kawan mungkin dirak lemarimu, ada lebih dari satu Al-Qur`an, buku Iqra peninggalanmu mengaji waktu kecil dulu, buku bacaan anak-anak atau kitab-kitab islamiyang tak terjamah olehmu. InsyaAllah jika Al-Qur`an,Iqra, buku bacaan anak-anak dan Kitab itu ada disini  maka manfaatnya akan dirasakan oleh anak-anak dan Ustadz. Kebaikan pahalanya juga akan mengalir kepadamu kawan, ketika Al-Qur`an itu dibaca oleh anak-anak dan kitab-kitab itu diajarkan oleh Ustadz-Ustadzah disini.

Kawan, Hatur Nuwun atas kesediaanmu membaca tulisanku ini,

Setidaknya lakukanlah satu kebaikan setelah kau membaca tulisanku ini, dengan mengforward ke teman-temanmu yang lain. Dan Anak-anak disini akan lebih senang ketika kau ikhlas mendonasikan Al-Qur`anmu..

“Nabi Muhammad SAW . bersabda, Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

Wassalamualaykum Warohmatullahi Wabarokatuh

Hormatku pada kalian

Arga Adi Yuwono


Cerita Lainnya

Lihat Semua