info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Sebuah catatan di hari kemarin...

Surahmansah Said 3 Juli 2011
Sejenak aku termenung seketika di saat Pesawat yang membawa kami lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju ke tempat yang akan mengantarkan beberapa harapan-harapan kami di sebuah landasan pengalaman hidup yang baru. Bayang-bayang dan raut muka ke-72 Pengajar Muda pun tak bisa begitu mudah lepas dari ingatanku. Kisah persahabatan dan kekeluargaan diantara kami yang semakin membuat tali itu begitu kuat dan susah untuk dilepas. Hal itu semuanya terlihat dan tergambarkan dalam canda, tawa, riang, sedih, selama 7 minggu pelatihan. Jika menengok kebelakang, masih terbayang dalam ingatan saya ketika baru menginjakkan kaki pertama di Galuh dengan sambutan yang hangat dari tim Indonesia Mengajar dan sorotan kamera para wartawan tapi sebenarnya hal ini menjadi catatan awal perjuangan kami dan selanjutnya perjalanan pun berlanjut ke Wisma PKBI, disini selama 3 hari merupakan masa-masa awal perkenalan kami sesama pengajar muda. Pada tempat ini mungkin belum menggoreskan kenangan yang berarti bagi kami tapi disinilah sebuah titik awal yang nantinya menjadi sebuah lukisan tinta emas perjalanan ini. Beranjak dari tempat tersebut, kami pun dibawa ke Rindam Jaya untuk di gembleng dalam hal kedisiplinan, keberanian, dan kepemimpinan. Disini kami sudah mulai semakin mengenal sesama lain tapi sifat jaim diantara kami masih menjadi salah satu benteng yang menjadi penghalang untuk lebih dekat satu sama lain. Kisah pun berlanjut ke Wisma HUBLA Cipayung. Pada tempat inilah kenangan manis itu telah terukir dengan sangat rapi dan begitu indah. Lima minggu lamanya kami berada disini sehingga menjadikan tali persaudaraan begitu erat dan kokoh, karena disinilah hal itu dibangun. Ditempat inilah kegalauan itu muncul,... ditempat inilah kegilaan intelektual tanpa batas diciptakan oleh teman2,... dan ditempat inilah jua hasil karya yang penuh dengan kreativitas muncul dari pikiran teman2 para Pengajar Muda 2. Mungkin secarik atau selembar kertas ini tak mampu menceritakan apa yang telah kami alami selama pelatihan itu berlangsung tapi saya akan sedikit menguraikan kembali moment2 yang begitu penting itu. Sebut saja moment penceburan di kolam renang, moment di ruang makan yang menjadi tempat diskusi ilmiah hingga tempat curhat para PM, moment di Ruang Kelas yang menjadi tempat kami untuk peningkatan kapasitas diri, moment di Lapangan HUBLA yang menjadi tempat untuk olahraga pagi dan upacara, moment di Ancol di saat kami menghilangkan sejenak kepenatan selama pelatihan, dan mungkin juga kisah-kisah yang ada di kamar kami masing-masing serta moment-moment lain yang ada di benak teman-teman. Selama 7 minggu kami telah mengikuti pelatihan itu, selama itu pula kami mengalami pasang surut dalam hal konsistensi dan semangat untuk terus berjuang hingga akhir pelatihan dan setahun kedepan. Apabila bercermin pada diri saya sendiri, minggu I dan II merupakan masa penjajakan bagi saya untuk beradaptasi di lingkungan para pengajar muda dan mengenal mereka lebih jauh. Dalam minggu ini teman-teman belum terlalu kenal tentang kepribadian saya yang sebenarnya karena saya lebih banyak diam dan mengamati. Hal ini didukung oleh prinsip saya untuk lebih banyak mendengar lebih dulu sebelum berbuat “The power of listening”. Mungkin hal ini juga nantinya akan berguna bagi saya pada saat sudah bertugas di daerah penempatan. Pada minggu ke-3 merupakan awal kebangkitan dan penunjukan eksistensi saya kepada teman-teman karena disinilah saya berusaha untuk lebih mengenal dan dikenal, oleh karena itu secara perlahan-lahan kegilaan itu muncul. Sifat saya yang suka bercanda, jail dan melawak teraktualisasi di pelatihan ini. Mungkin banyak teman yang kaget akan hal itu tapi saya yakin mereka menyukai akan hal itu karena mereka haus akan hiburan di saat pelatihan mulai terasa padat. Hal ini pun berlanjut ke minggu ke-4 dst. Ada hal yang menurut saya juga cukup menarik di saat kegilaan saya muncul adalah saya tidak bekerja sendiri dalam hal menghibur teman-teman yang lain, karena sebagian teman juga ternyata juga mulai menampakkan kegilaan mereka yang selama ini dipendam yang dulunya diam menjadi kocak. Sebut saja, Wintang, Tidar, Umur, Gatot, Kiki, dan yang lainnya. Sehingga lambat laun teman-teman lain pun merasakan hal yang sama dan saya mungkin bisa mengatakan bahwa kami ini semua sama gilanya ^_^...... Minggu ke-5 bisa saya sebut sebagai tahap pemantapan hati untuk lebih meyakinkan diri dalam hal ketulusan dalam menjalankan tugas ini kelak, karena pada minggu ini disaat saya merasa lemah dan sempat down di tengah-tengah banyaknya tugas yang dihadapai dan jadwal pelatihan yang sangat padat. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama karena kembali pada niat awal saya untuk tulus mengabdi dan dorongan motivasi dari berbagai narasumber dan teman-teman pengajar muda. Sebagai manusia biasa mungkin hal ini lumrah karena ada pada saat titik-titik tertentu dalam kehidupan ini kita akan merasa jenuh dan bosan. Disaat kami sedang menikmati perjalanan pelatihan ini, tiba pun saatnya diperhadapkan sebuah takdir kehidupan bahwa ketika ada pertemuan tentu ada yang namanya perpisahan “This is Life”. Minggu ke-6 dan ke-7 merupakan saat-saat bagi kami untuk lebih dewasa dalam hal mempersiapkan diri untuk terjun ke medan perang yang sesungguhnya karena kami sadar bahwa amunisi-amunisi yang telah kami kumpulkan selama pelatihan ini harus ditembakkan pada sasarannya di tempat kami berjuang nantinya. Saya yakin kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki para Pengajar Muda 2 akan teraktualisasikan dengan baik di daerah penempatan masing-masing sehingga pada akhirnya kelak di setahun mendatang ada sebuah goresan tinta emas yang dapat diliat dan diceritakan kepada semua orang bahwa kami juga bisa berbuat untuk bangsa ini. SEMANGAT KAWAN-KAWAN !!!! Sesaat kemudian, aku pun terbangun dari renungan itu dan sadar bahwa “A New Day Has Come”. Pesawat yang membawa kami telah tiba di Bandara Subadio Pontianak. Perasaan yang campur aduk pun menghampiri diri ini dan berusaha menyapaku dengan berkata dalam hati bahwa “Heeeeiiiiii Surach.... Ditempat inilah kamu akan menghabiskan waktumu selama setahun untuk menebarkan aura-aura positif kepada anak-anak yang nantinya mereka akan mempunyai mimpi-mimpi yang sama dengan anak-anak Indonesia di tempat lainnya”. U CAN DO IT....

Cerita Lainnya

Lihat Semua