info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Aku anak angkat juga punya mimpi

Surahmansah Said 31 Juli 2011

Masa kecil merupakan waktu yang banyak digunakan oleh anak-anak untuk bermain bersama teman-temannya dan bersenda gurau dengan kedua orang tuanya. Namun hal ini tidak bisa dialami oleh salah satu anak di Badai (nama julukan desa tugas saya Landau Badai) yang merupakansalah satu  teman dekat saya selama berada disini. Dia juga bisa saya katakan sebagai sosok anak yang bisa dijadikan contoh di kalangan sebayanya. Why.......??!!!!!

“Ahmad Sapri nama aku dan biasa dipanggil Ahmad” kata si anak itu sambil mengemudikan sampan yang kami tumpangi. Perjalanan lewat sungai yang saya tempuh pun untuk menuju ke seberang desa lancar dengan nahkoda si Ahmad. Disaat inilah pertama kalinya saya mulai mengenal sosok anak ini.

Aku sempat tak percaya ketika mendengar ceritanya yang menjelaskan bahwa sebenarnya dia adalah anak angkat dari lima bersaudara. Dia mulai diasuh oleh orang tua angkatnya sejak berumur 1 bulan 8 hari karena kedua orangtuanya tidak sanggup untuk merawatnya dengan alasan persoalan ekonomi (sungguh tragis mendengarnya) dan Ahmad baru mengetahui bahwa dia anak angkat sejak berumur 7 tahun (Kelas 1 SD).

Menurut juga informasi yang dia terima bahwa sekarang kedua orang tuanya telah meninggal sejak beberapa bulan yang lalu. Kesehariannya adalah bekerja membantu orang tua angkatnya ke pohon karet untuk menoreh (menoreh ad: Kulit dari batang karet yang diiris supaya getahnya keluar dan disimpan di tempurung kelapa). Pekerjaan ini dia kerjakan dengan rutin di pagi hari hingga menjelang siang. Ini didukung karena sekolah yang dia jalani sekarang masuk siang sehingga semuanya bisa berjalan tanpa ada dikorbankan. Untuk mencapai tempat yang dituju harus menghabiskan waktu sekitar 30 menit jalan kaki dengan naik turun bukit. Hasilnya pun yang bisa ditoreh setiap hari adalah sekitar 100 pohon dengan 1 pohon = ½ getah tempurung. Ahmad yang sekarang meduduki kelas 1 SMP ini mempunyai pembawaan yang ramah dan jiwa penolong yang sangat tinggi.

Ketika saya berbincang-bincang dengan dia, ada hal yang pernah dia sampaikan bahwa anak ini mempunyai cita-cita ingin menjadi pembuat robot dan pesawat. Mungkin hal ini mustahil bagi dia jika melihat dari keadaannya sekarang tapi hal itu membuat saya menjadi optimis dan bukan sesuatu yang mustahil untuk diraih karena melihat anak ini mempunyai semangat belajar yang tinggi dan diikuti dengan kemauan yang keras. Hak ini bisa diliat ketika saya mengajaknya menonton film "Avatar blue ray" yang menampilkan teknologi yang super canggih. Dia sangat antusias menontonnya sambil terucap kata2 harapan bisa mengabulkan mimpinya itu...

Sehingga dorongan motivasi selalu saya berikan kepada dia bahwa segalanya bisa terjadi asalkan kita punya niat yang baik, kemauan dan tentunya diiringi dengan doa. Sebagai penutup tulisan ini, saya melampirkan sebuah hasil coretan tangan anak ini yang mendeskripsikan diri saya lewat selembar kertas....

Semoga ceritanya bermanfaat....

*******Landau Badai, 28 Juli 2011 (02.30 pm)*******


Cerita Lainnya

Lihat Semua