Siap Gerak

Sri Lindawati 11 Oktober 2014

Sabtu tiba, saatnya senam pagi bersama anak-anak dan para guru sebelum memulai aktivitas lain.  Di hari sabtu memang tidak banyak pelajaran yang kami berikan, karena dikhususkan untuk senam, kegiatan bersih-bersih dan budi pekerti. Lepas bel sekolah, anak-anak sudah bertanya “Bu..apakah sore nanti ada pramuka?”, sambil berpikir kira-kira materi apa yang akan kami berikan kepada anak-anak. Jam sudah menunjukan waktu pulang sekolah, tetiba datanglah murid saya Fitri dan Dewi yang menunggu saya pulang, kemudian mereka menyampaikan bahwa ada Bapak TNI yang sedang singgah di rumah Pak Paulus (Kepala Desa). Kemudian mereka dengan polosnya menyampaikan “Bu, bagaimana kalau Bapak TNI itu kita ajak pramuka nanti?”. Mungkin itu ungkapan sederhana bagi mereka tapi menjadi ide luar biasa bagi saya apalagi melihat hasilnya.

Bapak TNI itu bernama Pak Agustiono, TNI yang ditugaskan sebagai ...... di Desa Penai. Sesuai saran dari Fitri dan Dewi, akhirnya saya putuskan bertemua dan meminta bantuan Bapak Agustiono untuk mengajarkan anak-anak baris berbaris. Sesuai pesan Kepala Sekolah di upacara hari Senin lalu untuk mengajarkan anak-anak baris berbaris.

Jam 3, latihan pramuka kami mulai dengan Nyanyian “Jari Jempol” dan mereka saya arahkan untuk berbaris dilapangan untuk bersiap kedatangan tamu spesial sore itu. Anak-anak mulai bertanya ke teman samping kanan kirinua siapa yang akan datang, dan mereka sempat kaget karena yang datang adalah TNI. Sekejap setelah TNI itu mengambil alih barisan, anak-anak langsung hening dan tertib. Tak ada lagi suara dan gerakan tambahan, dan itu adalah pertama bagi saya melihat anak-anak setertib itu (kondisi langka ibarat mencari jarum di tengah jerami).

Siap Gerak, Pak Agustiono menyiapkan anak-anak dan meminta Yohanes (murid kelas 4) maju memberikan contoh bagi teman-temannya yang lain. Pelajaran baris berbaris dimulai dengan sikap siap, istirahat, hormat, hadap kanan, hadap kiri dan balik kanan. Sambil menahan lucu dan sedikit kasihan juga melihat mereka tak berani bergerak. Ada yang menahan keringat sampai menahan buang air kecil, dan mungkin sedikit pegal karena harus berbaris dengan sikap sempurna seperti prajurit TNI. Tapi rasanya akhirnya aku menemukan cara bagaiamana mengajarkan mereka untuk tertib, disiplin dan mau mendengarkan.

Disela-sela Pak Agustiono mengajarkan anak-anak, saya sedikit memberikan ice breaking kepada mereka, dan memperhatikan raut muka mereka yang kelelahan karena pegal sambil kujelaskan untuk terus semangat dan sedikit memberikan guyonan agar mereka bisa menikmati latihannya. Kupikir setelah mereka latihan tadi akan menyurutkan semangat mereka untuk latihan pramuka karena takut dilatih oleh TNI, tapi ternyata mereka malah meminta Bapak Agustiono kembali datang dan mengajarkan mereka baris berbaris lagi. Rupanya anak-anak sudah mulai belajar bahwa apa yang diajarkan oleh Pak Agustiono sama sekali tidak membuat mereka bosan bahkan membuat mereka semakin bisa baris berbaris.

Senangnya anak-anak tertib, terima kasih TNI” 


Cerita Lainnya

Lihat Semua