Why us?

Siti Soraya Cassandra 16 Juli 2012

Hari ini aku membaca sebuah quote menarik dalam sebuah newsletter yang kuterima di email. Quote yang singkat ini mengingatkanku pada 70 temanku di pelosok negri ini, di detik ini, pada siang hari yang cerah ini.

Teman-teman tersayangku, 70 Pengajar Muda Angkatan IV, telah ditempatkan di 70desa yang berbeda.

Ibarat gradien sebuah warna, kondisi desa-desa di pelosok negri ini ya seperti itu. It is a sliding scale from relatively easy to extremely challenging(walaupun tentunya kedua titik ekstrem ini memiliki definisi yang subjektif). Yang pasti, setiap desa memiliki karakter masing-masing, corak warna yang unik, tidak ada duanya.Ketika bertukarcerita dengan Pengajar Muda lainnya yang di Rote, Bima, Bawean, Fakfak, Kapuas Hulu, Lebak, Kepulauan Sangihe, Muara Enim, dan Musi Banyuasin, desa-desa mereka sungguh sangat berbeda dengan desaku, dengan desa pasukan Maluku Tenggara Barat lainnya.

 

Membayangkan hal ini, aku berlari ke dalam renunganku.

Terkadang aku suka merenungi makna dibalik perjalanan hidup. Betapa banyak pengalaman yang terjadi di luar kendali kita.

Contoh sederhana, tempat penempatan kami semua sekarang.

Penempatan ini tidak kami pilih. Kami tidak menentukan desa mana yang akan kami singgahi selama lebih dari 365 hari. Lokasi ini terpilih begitu saja dan kami semua meluncur untuk tinggal di dalamnya.

Walau begitu, tidak pernah sedikitpun aku mengkhawatirkan hal ini. Aku sungguh percaya bahwa semua teman-temanku ada di tempat yang terbaik untuk mereka. Dan hanya merekalah dari sekelompok orang yang disebut Pengajar Muda Angkatan IV yang benar-benar terbaik untuk desa itu.

 

So to all us crazy kids out there, all Pengajar Muda IV and to the abundant soon-to-be-Pengajar Muda of the future, the quote to ignite our hearts is simply...

 

“Why you? Because there is no one better. Why now? Because tomorrow isn’t soon enough.”

(Donna Brazile)


Cerita Lainnya

Lihat Semua