Alasan terakhir kenapa aku memilih menjadi guru di pedalaman papua adalah alasan yang sangat personal, yaitu aku mulai kehilangan makna hidup.
Setelah beberapa tahun berkarir di ibukota dengan segala kenyamanan yang ditawarkan, aku mulai mempertanyakan makna hidup sebagai seorang manusia dan makhluk ciptaan Tuhan.
Aku pun mencoba mencari makna hidup itu. Pada suatu moment perenungan, aku teringat nasehat mbah kakungku bahwa makna hidup adalah hidup yang bermakna. Lalu bagaimana caranya untuk memiliki hidup yang bermakna? Ada banyak cara, salah satunya adalah membawa kebaikan bagi orang banyak.
Dan kemudian aku berpikir bahwa kehadiranku nanti sebagai guru di pedalaman bisa membawa kebaikan, setidaknya untuk murid-muridku pada khususnya, dan masyarakat desa secara umum.
Sedari awal aku sudah merasakan pilihan ini akan penuh tantangan. Dan benar saja, pertama kali menjejak di pedalaman papua, aku langsung menyadari bahwa jalan yang keras telah menanti. Namun sejak hari itu pula hidupku berubah. Sekarang aku paham, makna kehidupan bukanlah untuk dilayani, tetapi melayani. Dan hanya jiwa yang bersyukurlah yang bisa melayani. Sekarang aku selalu memulai langkah dengan pertanyaan, "apa yang bisa aku kontribusikan kepada masyarakat?".
Dan hari ini aku tak henti-hentinya bersyukur mendapat kesempatan mengajar di pedalaman papua, karena disini aku bisa merasakan arti melayani.
Di luar itu semua, satu hal yang tak pernah terpikir sebelumnya akan kudapat begitu berlimpah, yaitu kasih yang tulus dari anak-anak dan masyarakat desa yang kurasakan sejak pertama tiba di sini. Dulu aku pikir aku akan mendapat tantangan sosiologis dari masyarakat selain juga tantangan geografis. Dulu kupikir orang Papua keras. Namun fakta yang aku temui mereka terbuka dan bersahabat. Keramahan mereka tak diragukan lagi. Hampir semua orang desa yang kutemui dijalan, menyapa hangat dan mengundangku untuk berkunjung ke rumahnya. Mereka juga sudah menganggapku keluarga sejak awal aku tiba di desa.
Sekarang aku selalu berdoa pada sang Khalik bahwa ini bukan akhir dari pengabdianku, melainkan awal dari pengabdian-pengabdian lain yang kedepannya akan kusumbangkan untuk tanah airku tercinta.
Photo : Perjalanan menuju desa
#catatandariujungtimurindonesia
#melawanketerbatasan