Alasan Jadi Pengajar Muda #1

Sigit Arifianto 15 April 2017
Hidup ini penuh ketidakpastian. Siapa sangka aku akan melepaskan karir profesionalku di ibukota untuk menjadi seorang guru SD di pedalaman Papua. Jika ditanya, Kenapa kamu memilih jalan ini pada akhirnya? Kenapa kamu mau bersulit-sulit untuk sesuatu yang sulit? Toh kamu bisa hidup nyaman di ibukota. Maka jawabannya adalah anak-anak ini.  Cerita tentang anak-anak di pedalaman papua yang selalu hadir di sekolah meski sudah 3 bulan gurunya tidak datang ke sekolah, namun mereka tetap ke sekolah karena berharap punya guru yang sudah datang dari kota.  Cerita tentang anak-anak yang setiap sore menunggu di landasan udara, berharap dari pesawat muncul sosok bapak ibu guru yang akan mengajari mereka.  Cerita itu menggerakkan hatiku. Lagipula, hati kakak mana yang tak tergerak mendengar cerita tersebut. Barangkali keberadaanku di sana nanti tidak berarti banyak, namun setidaknya aku berharap dengan kehadiranku di sana, mereka tidak merasa ditinggalkan karena masih ada saudara sebangsa mereka yang mau datang, peduli, dan menyayangi mereka.  Aku juga berharap keberadaanku disana mampu mewakili saudara-saudara sebangsa lain, yang aku yakin ingin pergi ke sana namun belum bisa karena keadaan.

Cerita Lainnya

Lihat Semua