info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Lekat Melesat!

Shofa Dzakiah 4 Maret 2015

Ada berbagai cara untuk memacu semangat anak-anak. Cara yang efektif untuk anak A, belum tentu efektif untuk anak B. Tapi pada intinya, seseorang akan terpacu dengan “iming-iming” yang memang dia butuhkan atau inginkan.

**

Lekat, nama unik yang begitu saja melekat di benak saya sejak pertama kali mengenalnya. Beberapa waktu belakangan kami menjadi lebih dekat karena Lekat akan mewakili sekolah dalam salah satu cabang lomba kesenian. Lomba mendongeng. Saya, kebetulan ditugasi untuk melatih beberapa anak, termasuk Lekat.

Pada persiapan untuk lomba tingkat kecamatan, saya melatih sekenanya. Yang penting ada intonasi naik turun, dan sedikit gerakan. Ini baru tingkat kecamatan. Guru yang energy-saving-mode begini nih kelakuannya, hahaha. Lekat pun demikian. Sesekali ia datang latihan, lain waktu tidak. Tak ada ambisi, baik dari saya maupun Lekat. Kami sama-sama nothing-to-lose.

 

Takdir berkata lain. Lekat mendapat juara pertama di tingkat kecamatan dan melaju ke tingkat kabupaten. Lekat—tentu saja—senang bukan main! Harapan-harapan baru perlahan terbuka.

 

“Buk, sudah di Muara Enim*, lomba di mana lagi?"

“Kalau kita menang di Muara Enim, maka kita lanjut ke tingkat provinsi. Kita ke Palembang!"

Palembang. Kata yang ternyata begitu ajaib. Mata Lekat langsung berbinar-binar mendengarnya. Ia kembali bertanya dengan antusias.

“Sudah itu?"

“Hmmm...Jakarta?"

“Jakarta...” Binar di mata Lekat semakin benderang. Mulutnya terbuka lebar. Mungkin, di benaknya sudah terbayang betapa bahagianya ia sampai di Jakarta nantinya.

"Kat.. Nanti dulu kamu pikirkan Jakarta. Kita pikirkan Muara Enim dulu. Lawanmu nanti itu adalah juara satu dari tiap kecamatan. Pastilah semuanya bagus! Kamu harus lebih bagus lagi Kat!” ujarku. Semoga—yah, semoga—kalimat ini malah memicu, bukannya justru menurunkan semangat.

Syukurlah, Lekat kembali bersemangat. Kami mulai latihan lagi, sebelum akhirnya Lekat kembali terdistraksi. Ia kembali mengoceh tentang Muara Enim. Apakah nanti akan menginap di sana, berapa baju yang harus ia siapkan—dan tentu baju yang bagus karena ia akan bertemu kepala dinas.

Ah, tampaknya, iming-iming untuk Lekat ini begitu sederhana. Bukan soal berapa rupiah hadiahnya, tapi soal kesempatan untuk menginjakkan kaki di tempat-tempat yang selama ini hanya ia kenali namanya, tanpa tahu bagaimana rupanya. Senangnya menemukan goal yang membuat lebih bersemangat dalam berusaha. Semoga Nak, semoga kamu kesampaian melihat Jakarta!

 

*) “Muara Enim” ditujukan spesifik untuk Ibukota Kabupaten Muara Enim.


Cerita Lainnya

Lihat Semua