info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Acaranya Anak-Anak

Shofa Dzakiah 15 Mei 2015

Hampir semua acara yang diadakan di desa penempatan saya, adalah milik para dewasa. Pernikahan, marhabanan (aqiqah-an), syukuran bangun rumah, dan berbagai hajatan lain adalah milik dewasa. Yang punya hajatan oraang dewasa, para undangan pun dewasa. Anak-anak paling kebagian ikut makan setelah orang-orang dewasa makan.

 

Apakah anak-anak belum mampu membuat acaranya sendiri? Mungkin, mereka butuh kesempatan. Kali ini, mereka menciptakan kesempatan itu melalui momen "Ulang Tahun".

Ada yang berbeda dari pesta ulang tahun versi anak-anak Rekimai Jaya ini. Tak seperti ulang tahun anak-anak kota, acara ini tidak perlu menyewa event organizer, badut, MC, penyanyi hiburan, dan lain sebagainya. Seluruh pengisi acara adalah anak-anak itu sendiri. Positifnya, anak-anak jadi belajar untuk tampil di bawah ‘spotlight’. Mereka berlatih untuk membawakan acara, dengan menjadi MC. Mereka bisa latihan berpidato singkat, dengan memberikan sambutan di acara temannya. Mereka juga bisa menampilkan bakatnya dalam bentuk menari atau menyanyi, sebagai hiburan di acara ulang tahun itu. Atau yang lebih sederhana lagi, mereka bisa mempimpin doa di depan teman-temannya. 

Tidak perlu membeli kue tart yang mahal itu, karena agar-agar saja cukup, yang penting bisa dipotong ketika para tamu bernyanyi, “Potong kuenya.. Sekarang juugaa....” Bahkan, sebatang lilin yang biasa digunakan ketika mati lampu pun, cukup. Setidaknya, para tamu bisa bernyanyi, “Tiup lilinnya.. sekarang jugaa..."

Tidak perlu repot memikirkan dekorasi, karena teman-teman dari yang berulang tahun sudah siap patungan dan bergotong royong untuk mendekor ruangan. Di sekolah belajar SBK kan? Di acara ini, bisa diaplikasikan. Menggunting kertas untuk menghias ruangan, atau untuk dihamburkan agar acaranya menjadi lebih meriah. Semuanya dilakukan oleh anak-anak

 

Kalau biasanya acara ulang tahun anak-anak itu bergantung pada budget orang tua, maka anak-anak ini bisa membuktikan independensi mereka. Mereka bisa membuat acara sendiri. Dengan menyisihkan uang jajan mereka. Dengan mengerahkan tenaga dan kemampuan mereka. Mereka menyusun sendiri acaranya, membagi peran dengan teman-temannya. Secara tak sadar, mereka sedang berlatih 'manajemen'--yang mungkin mereka bahkan belum pernah mendengar istilah ini. 

Acara ini tentu tak luput dari dukungan orang tua, terutama dalam menyiapkan hidangan sederhana bagi para tamu. Kali itu, hidangannya adalah kudapan khas Sumatera Selatan: Tekwan! Hmm... Bulan depan, siapa lagi ya yang berulang tahun? :D


Cerita Lainnya

Lihat Semua