info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

The Training - Day 0

Sekar Nuswantari 12 Desember 2010

The Training

Day 0

September 19th 2010

The day has finally come, my departure to a whole new journey, Indonesia Mengjajar. Perasaanku bias dibilang cukup datar. Mungkin excitement yang besar itu diredam oleh sedikit perasaan was-was. Ditambah dengan kakak ke-2 ku yang tiba-tiba mellow sejak tadi malam. Hehe, don’t be sis! I’ll be just fine.. Cuma mama yang mengantar ke Jakarta. But it’s more than enough. Setibanya di kantor Indonesia Mengajar di Jalan Galuh 2 Jakarta, mendadak aku merasakan panick attack. This is REAL!! Oh how spoiled I am!! Tapi ini  bagian yang harus aku jalani, if I want to be tougher than before, then this is the test I have to pass. Setelah pengisian formulir yang banyak itu selesai, kami berangkat ke Modern Training Centre, Ciawi, Bogor. Akhirnya aku bisa melihat sosok 51 Pengajar Muda lainnya. Betapa aku merasa kecil. You’ll always find bigger fish in the bigger pond. How lucky I am to be a part of something brilliant like this, to be among brilliant youngsters all over Indonesia. Acara pertama hari ini adalah pembukaan yang isinya adalah pengenalan program IM. First speech dibawakan oleh Pak Hikmat Hardono selaku direktur program. I like the way he talks. Aku rasa dia dulu juga adalah aktivis kampus. He is so inspiring and can burn my spirit. “Tempat yang akan kalian datangi itu gelap, tapi kalian akan datang membawa lilin” Selanjutnya, Pak Anies took the stage. Beliau kembali menjabarkan tentang seluk beluk IM. IM mirip dengan program PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa, CMIIW) pada tahun 50an. Pendirinya adalah Kusnadi Hardjasumantri, dimana Emil Salim dan sejumlah nama besar lainnya terlibat. PTM memberangkatkan delapan mahasiswa untuk mengajar SMA di pedalaman. Efeknya ? tiga orang yang dibawa oleh Bapak Kusnadi untuk kuliah di UGM. 1 orang menjadi rektor universitas Satya Wacana (again, CMIIW) dan 1 orang menjadi Gubernur Bank Indonesia. Efek jangka panjangnya adalah, pada tahun 60an, the son and daughter of nobody dapat menikmati jenjang pendidikan universitas. Tahun 70an, mahasiswa-mahasiswa tersebut masuk dunia kerja. Dan pada tahun 80an, Indonesia mengalami masa pergerakan sosio ekonomi, dimana middle class terbentuk. Dimana masyarakat Indonesia sebagain besar sudah mandiri. Semua itu berkat usaha perbaikan mutu pendidikan yang dibawa oleh program PTM. Kami disini ingin membuat sejarah baru. Rakyat Indonesia berkembang. Yang belum merasakan terpenuhinya janji kemerdekaan pun semakin banyak. Maka inilah kami, ke-52 Pengajar Muda, berusaha merealisasikan janji itu, lewat dunia pendidikan. Cheers, PS : I’m writing in darkness. They turn the lights off at 10PM. PSS : I’m writing using your pen Gung and I’m writing on your journal book San! Thank you! The book smells so nice!!

Cerita Lainnya

Lihat Semua