info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Reality Bites

Sekar Nuswantari 14 Januari 2011
Sabtu, 11 Desember 2010 Hari ini aku sedih dan putus asa. Sekali lagi dihadapkan pada realita pendidikan Indonesia. Aku masuk ke kelas 5. Pelajaran Matematika. Pada pertemuan yang lalu kami telah membahas dan melakukan percobaan mengenai konsep jarak, waktu dan kecepatan. Dan mereka bisa. Namun ketika aku mencoba lagi hari ini, dengan pemahaman yang lebih dalam dari sebelumnya, semua termangu. Kembali aku merasa seperti badut di depan kelas. Tak ada yang mengerti. Setelah aku sadar, ternyata mereka belum mengerti tentang konsep waktu itu sendiri. 1 jam = 60 menit Sepertinya itu hanya sesuatu yang mereka hapalkan. Saat aku bertanya pada Pak Hamid guru kelas 6, bagaimana sebaiknya cara untuk membuat anak-anak mengerti tentang materi ini. Beliau sambil tertawa berkata, “Tidak bisa itu, anak-anak pecahan belum bisa. Bagi kali pun kadang tidak bisa. Biasanya memang saya ulang semua di kelas 6”. Tidak ada murid yang bodoh. Yang ada hanyalah guru yang gagal. Sungguh aku tidak ingin menjadi guru yang gagal. Banyak yang harus disiapkan. Membuat RPP tidak semudah itu. Berarti aku harus mengetahui konsep dasar apa saja yang mereka belum punyai sebelum benar-benar masuk ke materi. Betapa gap antara kondisi pendidikan di pelosok dan di kota adalah sangat jauh.

Cerita Lainnya

Lihat Semua