info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Kompetisi Sebagai Pemicu

Sekar Nuswantari 14 Januari 2011
Senin, 10 Desember 2011 Hari ini tepat dua bulan Pengajar Muda berada di daerah penempatan. Aku, di Majene. Hari ini juga adalah hari pertama liburan sekolah. Aku sangat menikmati pagi ini. Memang benar, bukan murid saja yang perlu libur, guru juga perlu istirahat. Agar nanti dapat kembali mengajar di semester 2 dengan semangat baru. Walaupun ini minggu liburan, tapi tampaknya aku tidak akan libur mengajar. Sehubungan dengan adanya Olimpiade Sains Kuark pada tanggal 19 Februari nanti, tampaknya anak-anak cukup antusias dengan adanya olimpiade ini. SD ku mengikutkan 8 orang peserta. 3 anak kelas 6, 3 anak kelas 5 dan 2 anak kelas 3. Totalnya 8 orang. Beruntung bagi sekolah kami, sekolah-sekolah yang terdapat Pengajar Muda di dalamnya tidak dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 25.000,00 per anak. Singkatnya, kemarin malam aku membuat janji untuk belajar setiap harinya untuk mulai menyicil bahan olimpiade nanti. Mereka dengan antusias mengiyakan. Setiap hari saat liburan jam 1400 di rumah ku atau di rumah Pak Hamid. Euphoria ini Alhamdulillah tampaknya menular pada anak-anak yang lain. Sekarang bacaan di rumahku yang paling sering diambil oleh  mereka adalah majalah Kuark. Bukan hanya anak-anak peserta olimpiade yang membaca Kuark. Fyi, Kuark adalah majalah komik sains. Momentum seperti ini adalah momentum yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam rangka merangsang minat belajar pada anak. Aku melihat, bahwa ternyata suatu kompetisi dapat menjadi suatu pemacu bagi anak-anak untuk mau dan makin bersemangat untuk belajar. Tidak hanya itu, aku melihat kompetisi dapat mengajarkan pada anak-anak konsep dari kompetisi itu sendiri. Mereka belajar memperjuangkan sesuatu, belajar tentang sportivitas dan belajar menerima kekalahan. Intinya adalah bagaimana berkompetisi secara sehat. Jika konsep kompetisi memang dapat memacu semangat anak untuk belajar, mungkin hal ini bisa diterapkan sebagai salah satu metode ajar di dalam kelas ya?

Cerita Lainnya

Lihat Semua