MARI BERKUNJUNG KE PAMERAN SOAL
Sani Novika 12 April 2014Bulan Maret adalah Bulan Panas. Hujan sudah mulai jarang menyapa. Angin dan udara panas segera berakrab ria dengan kami penduduk daerah dataran rendah pulau Sumatra. Segeralah tempat-tempat di bawah pohon akasia di pojok sekolah menjadi tempat favorit para siswa.
Selain panas karena cuaca, bulan ketiga ini juga panas karena sudah mulai banyak latihan soal terutama untuk siswa kelas enam yang akan mengikuti ujian. Mindset tentang sesuatu yang menyeramkan dan menegangkan dalam kata “Ulangan” “Ujian” atau “Test” terkadang menjadi tekanan tersendiri. Tapi apa daya, evaluasi tetaplah harus dilakukan. Test must go on.
Dalam upaya mengurangi panasnya bulan maret ini, kita ajak siswa kelas enam mengevaluasi pembelajaran dengan mengunjungi pameran soal. Bukan pameran karya seni, melainkan pameran karya olah otak, yaitu soal-soal.
“Pameran soal, opo meneh iki bu?”
Biarkan anak-anak penasaran dulu. Suruh mereka keluar selama 10 menit, bangkitkan rasa penasaran mereka. Sambil mereka keluar, ubah ruang kelas menjadi pameran. Tempelkan soal-soal yang dimodifikasi yang attractive secara visual.
Bariskan anak-anak di depan kelas, beri aturan main seperti alokasi waktu berkunjung dan mengerjakan soal juga benda yang diperkenankan untuk dibawa hanya selembar kertas dan pena. Kemudian persilakan masuk.
“Halo anak-anak, Saya Miss Sani, Saya adalah pemandu kalian hari ini untuk berkunjung ke suatu pameran, yaitu pameran soal, ada yang sudah pernah ke pameran sebelumnya?”
Voila, anak-anak ternyata tidak tegang mengerjakan soal-soal. Bagaimana pameran soal di kelas enam ini? Lain waktu singgah kembali di Bangun Jaya ya, akan kami ajak berkunjung ke kelas-kelas lainnya J
Noted: : Untuk informasi lebih lanjut mengenai metode permainan ini silakan kunjungi ruang belajar. Untuk link artikel dalam ruang belajarnya, COMING SOON.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda