info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

KELAS INSPIRASI BUPATI TULANG BAWANG BARAT

Sani Novika 3 Oktober 2014

Pendekatan program Indonesia Mengajar salah satunya adalah melibatkan semua pihak untuk terlibat bergerak secara bersama-sama peduli terhadap pendidikan bangsa. Tidak ada program tertentu yang dijadikan pedoman, tidak ada aturan teknis yang rigid dan baku. Yang ada hanyalah inovasi dan kreativitas yang didasari semangat yang terlalu meluap akan pendidikan Indonesia.

Dini hari pukul 04.30 pagi. Jangan kan matahari, ayam jantan saja masih terkantuk-kantuk dipeluk angin musim kemarau yang menggigit. Tapi, beberapa anak sudah sibuk di depan rumah keluarga angkatku di Bangun Jaya. Menjemputku pergi ke sekolah.

Aku baru selesai mandi dengan air hangat, dedikasi luar biasa Bu Riami, ibu angkatku. Lumayan mengurangi kejamnya gemeletuk gigi. Samar-samar terdengar obrolan anak-anak.

“Aku ora iso turu blas, deg-deg-an ae” (Aku gak bisa tidur semalaman, deg-deg-an terus)

“Aku juga yo iyo, gemeteran mambhengi” (Aku juga iya, gemeteran semalam) Aku menahan senyum.

Begitu excited-nya ternyata anak-anak hari ini. Sampai mereka berduyun-duyun ke rumahku di pagi buta. Tak sabar ingin segera pergi. Senin 22 September 2014.

Hari itu, anak-anak SD penempatan kami, PM VII TBB diundang oleh Pak Bupati Tulang Bawang Barat atas inisiatif beliau sendiri, ke rumah dinas dan kantornya. Sebanyak 240 siswa, 30 tiap sekolah dikali 8 sekolah (kasus istimewa untukku yang mengajar di dua SD, SD 01 dan SD 02 Bangun Jaya) dan kurang lebih 50 guru beserta kepala sekolah, akan bertemu Pak Bupati! Buat anak-anak dan sebagian guru-guru di daerah penempatan kami, tentu ini merupakan pengalaman yang menegangkan, jangankan bertemu pak bupati, ke ibu kota kabupaten saja belum pernah. Sampai di sekolah, ternyata bus besar nan gagah telah parkir di jalanan depan. Anak-anak mengerubungi dengan antusias.

Secara beriringan 4 bus pariwisata yang disediakan dinas pendidikan mulai melaju membawa anak-anak seberang sungai way tulang bawang ke Panaragan Jaya yang menjadi ibu kota kabupaten. Sepanjang perjalanan anak-anak gelisah, yang tidak biasa bepergian baru setengah jam sudah sibuk mencari pastik hitam. Mabuk darat. Guru-guru mulai sibuk memijat. Tak lama kemudian bau minyak angin pun menguar ke udara. Yang lainnya sibuk melihat-lihat pemandangan di luar bis sambil berdiri, tak mau duduk.

Setelah tiga jam, bis mulai memasuki komplek rumah bupati dan wakilnya.

“Bu iki omah pak bupati bu? Masya Allah guedhee tenan ya bu, omahku yo langsung iso ketelen”

“Ayo turun dan baris dua-dua ya, nanti kamu bisa tanya pak bupati, bagaimana caranya punya rumah besar seperti itu” Aku menimpali sambil guyon.

Begitu turun, terus terang aku juga merasa takjub. Pak Bupati Umar Ahmad, Pak Wakil Fauzi Hassan, dan hampir semua satuan kerja setingkat kepala dinas se-kabupaten TBB berbaris sambil tersenyum menyambut dan menyalami anak-anak. Segala lemas akibat perjalanan dan mabuk darat sepertinya menguap sirna dari anak-anak begitu melihat penyambutan yang begitu ramah.

Acara pertama di mulai dengan sambutan pak Kepala Dinas Pendidikan, Khairul Amri yang menyatakan kebahagiannya bisa bertemu dengan anak-anak yang menjadi generasi penerus kemajuan TBB nantinya. Dilanjutkan dengan sambutan Pak bupati. Beliau mengatakan awal inisiatif kenapa kelas inspirasi diadakan di rumah dan kantornya bukan di sekolah seperti rencana sebelumnya, karena ingin berjumpa langsung dengan semua siswa SD penempatan kami. Sedangkan untuk berkunjung satu-satu ke sekolah tentunya agak sulit terkait jadwal beliau, selain itu, beliau ingin memberikan pengalaman sendiri pada anak-anak seberang (sebutan untuk penduduk di sebelah utara way tulang bawang) agar mengetahui pusat pemerintahan daerahnya sendiri.

Acara dilanjutkan dengan penampilan kesenian dari para siswa. Ada tarian bali kelompok dari SD 05 Indraloka II, tari bedana lampung dari SDN 01 Bangun Jya, Tarian Manukrawa dari SDN 02 Bangun Jaya, Tari Saman dari SD 02 Kagungan Jaya dan nyanyian kelompok dari SD 4 Indraloka II.

Para stakeholders tersebut terlihat menikmati acar bahkan ikut bernyanyi lagu, Aku Anak Tulang Bawang Barat yang kami, PM VII TBB gubah dari lagu Aku Anak Indonesia.

AKU ANAK TUBA BARAT TUBA..BARAT

AKU ANAK TUBA BARAT TULANG BAWANG BARAT, HORE!!!

GUNUNG AGUNG, GUNUNG TERANG, WAY KENANGA,PAGAR DEWA TUMIJAJAR, TUBA UDIK, TUBA TENGAH, LAMBU KIBANG, HORE!!!

KITA SEMUA BERAGAM, KITA SEMUA BERTEMAN KITA ANAK JUARA, KITA ANAK TUBA BARAT,HORE!!!

Barulah kemudian kelas inspirasi memasuki acara puncak, Pak Umar bernostalgia masa sekolah dasar beliau. Permainan kegemaran, mata pelajaran yang paling disukai, guru yang berkesan sampai tips-tips belajar. Pak bupati juga mengatakan tugas bupati adalah melayani masyarakat, salah satunya dengan mengadakan kegiatan ini, melayani anak-anak untuk mengetahui jajaran pemerintahan daerahnya sendiri. Acara tersebut diselingi dengan pertanyaan anak-anak. Mulai dari perasaan menjadi bupati, cita-cita masa kecil, minta didoakan cita-citanya dan lain-lain. Dengan sabar, pak bupati menjawab pertanyaan satu-satu bahkan mengabulkan permintaan seorang anak untuk berfoto berdua.

Guru-guru juga mendapat kesempatan memberikan aspirasinya terkait pendidikan kepada pak bupati dan kepala dinas.

Setelah makan siang dan berfoto bersama, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke kantor PEMDA. Saat memasuki ruang pak bupati. Macam-macam komentar polos anak-anak yang membuat staff PEMDA sontak tertawa.

“Bu, kok adem tenan ya, padahal panas lho di luar, iki pake ase-ase kae ya bu?” (Bu kok adem banget ya, padahal panas di luar ini pakai ase-ase itu ya?) ; ASE= AC

“Karpete empuk tenan rek! lebih empuk dari kasurku iki” (Karpetnya empuk banget ya! Lebih empuk dari kasurku)

“Bu, maulah aku kerja adem mrene, arep belajar matematika koyok pak bupati lah aku, ra mau nderes karet nyamuke akeh temen” (Bu aku mau kerja disini, ingin belajar matematika seperti pak bupati, aku gak mau deres karet, nyamuknya banyak banget)

Hari pun menjelang sore, anak-anak kembali ke bis untuk pulang. Wajah anak-anak masih antusias dan ceria, sepanjang perjalanan pulang mereka masih bertanya macam-macam. Begitu juga dengan para guru, mereka merasa senang aspirasinya tersampaikan.

Terima kasih Pak Bupati! Pak Wakil Bupati! Jajaran pemerintahan Tulang Bawang Barat dan juga Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat yang begitu bersemangat menyelenggarakan acara ini. Kalau begini, bolehkan kami, optimis akan cerahnya pendidikan di Tulang Bawang Barat? Semoga.


Cerita Lainnya

Lihat Semua