Upacara Bendera Pertama di Torosubang!

Sabda Pambayu 30 Januari 2011

Bajo merupakan desa di pesisir pantai yang memiliki keindahan laut yang bening dan budaya masyarakat yang beragam. Ikan merupakan menu utama tiap keluarga di desa ini. Ikan sangat melimpah di Bajo, dengan hanya mengail tampa menggunakan jaring atau bom ikan masyarakat nelayan Bajo sudah dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Bajo memiliki produk perikanan utama yaitu ikan nafi (ikan teri) dan kerupuk kamplang (terbuat dari ikan tenggiri).

Kehidupan masyarakat Bajo sudah menjadi bagian kehidupanku. Sekarang sudah banyak masyarakat yang menyapaku apabila berpapasan atau anak muda yang sengaja datang ke rumah untuk bercerita.  Masyarakat Bajo sangat gemar bercerita tentang pengalaman hidup mereka. Di sekolah, aku mulai menginisiasi pelasanaan upacara bendera. Di Torosubang belum pernah ada pelaksanaan upacara bendera. Berbekal pelatihan enam hari oleh Rindam jaya tentang bela negara, aku mulai mengumpulkan anak-anak kelas lima dan mengajak mereka untuk menyiapkan pelaksanaan upacara bendera yang belum pernah mereka lakukan sejak awal sekolah ini didirikan.

Ojan salah seorang murid kelas lima menawarkan diri menjadi pemimpin upacara. Hal itu spontan mendorong keberanian siswa lain untuk ikut serta menjadi pelaksana upacara pertama di sekolah mereka. Selasa sore menjadi awal kami memulai latihan upacara. Memang tidak mudah mengajarkan sesuatu yang baru bagi murid-murid ku di SD Torosubang. Tetapi setiap melihat semangat serta senyum ceria mereka membuatku yakin bahwa apa yang mereka usahakan akan berbuah manis kelak. Setiap sore kami mengadakan latihan upacara bendera sekaligus menjadi rutinitas baru selain mengajarkan les kepada anak-anak kelas 4 dan 5.

Ada hal baru yang aku temui saat melatih anak-anak melaksanakan upacara bendera. Lagu Indonesia Raya yang masih terdengar asing ditelinga mereka. Sungguh ironis setelah indonesia merdeka hampir satu abad ini masih ada sekolah yang belum fasih menyanyikan lagu kebangsaan. Tidak hanya itu, ada hal lain yang membuatku garuk kepala karena bingung. Lagu kebangsaan yang seyogyanya dinyanyikan dengan tegas dan lirik-lirik yang penuh semangat malah didengungkan dan dibumbui cangkok seperti lagu melayu. Bagi yang belum tahu, suku Bajo merupakan suku pendatang yang memang berasal dari negeri jiran Malaysia.

“Upacara bendera hari Senin 6 Desember 2010 segera dimulai”. Kalimat yang dibacakan oleh Irga salah seorang murid kelas empat memulai pelaksanaan upacara bendera pertama di SD Torosubang. Anak-anak Torosubang begitu hikmah mengikuti upacara pertama di sekolah mereka itu. Ada perasaan bangga bercampur haru ketika bendera merah putih berkibar. Nyanyian lagu Indonesia Raya dengan sedikit cangkok melayu  yang masih terdengar tidak mengurangi kehikmatan upcara pertama di SD Torosubang. Semoga ini menjadi awal perbaikan dan perubahan pendidikan di SD ini. Sekaligus menjadi awal bagi anak-anak Torosubang berani memimpikan masa depan mereka dan merasa aman di sekolah tampa adanya perasaan cemas karena guru selalu menenteng kayu.


Cerita Lainnya

Lihat Semua