Kelas Berbagi: Roadshow Kerelawanan Untuk Kids Zaman Now
Sabar Artiyono 20 Februari 2018Anak muda atau sekarang sebutan itu bergeser menjadi kids zaman now sering menjadi sasaran empuk untuk sebuah tren ataupun produk baru. Seperti anak marketing yang baru magang, kamipun menyasar pasar ini. Tentu saja kami bukan jualan produk, melainkan sebuah gaya hidup yang terbungkus dalam kelas kerelawanan.
Sempat ada keraguan bagaimana anak belasan tahun itu di-brainwash dengan pentingnya berkecimpung kerelawanan, ketika banyak orang sering memberi label negatif karena fenomena cabe-cabean. Meskipun begitu, marketing selalu ada seninya. Langkah pertama adalah menghubungi kepala sekolah yang ada di Unaaha untuk berkoordinasi. Selanjutnya biarlah ‘seleksi kehendak’ yang menentukan.
Ada empat sekolah yang setuju dengan target audiens yang berbeda. SMK N 1 Unaaha dan SMA N 1 Unaaha dengan anak OSIS, SMA N 2 Unaaha dengan Gugus Depan Tamalaki, sementara SMK KS Kesehatan Unaaha lebih umum audiensnya. Roadshow Kelas Berbagi ini dilakukan dalam dua hari 11-12 Januari 2018.
Materinya terbagi dalam tiga bagian. Pertama adalah pengenalan tentang program Indonesia Mengajar. Lalu digabung dengan kerelawanan sebagai gaya hidup yang merupakan materi ini. Kami juga menghadirkan orang yang bersinar karena dunia kerelawanannya dalam sesi ini. Lalu ditutup dengan promosi JEJAK (Jendela Anak Konawe), komunitas pendidikan yang sedang kami tanam di Konawe.
Seperti seorang sales, kami menawarkan sebuah konsep sekaligus wadah untuk mengaktualisasikannya. Harapannya memang mereka bisa bergabung dengan JEJAK sebagai pengenalan dunia kerelawanan itu seperti apa. Setelah terbiasa, semoga sifat kerelawanan itu menjadi sebuah gaya hidup kids zaman now. Kelas Berbagi: Roadshow Kerelawanan Untuk Kids Zaman Now
Anak muda atau sekarang sebutan itu bergeser menjadi kids zaman now sering menjadi sasaran empuk untuk sebuah tren ataupun produk baru. Seperti anak marketing yang baru magang, kamipun menyasar pasar ini. Tentu saja kami bukan jualan produk, melainkan sebuah gaya hidup yang terbungkus dalam kelas kerelawanan.
Sempat ada keraguan bagaimana anak belasan tahun itu di-brainwash dengan pentingnya berkecimpung kerelawanan, ketika banyak orang sering memberi label negatif karena fenomena cabe-cabean. Meskipun begitu, marketing selalu ada seninya. Langkah pertama adalah menghubungi kepala sekolah yang ada di Unaaha untuk berkoordinasi. Selanjutnya biarlah ‘seleksi kehendak’ yang menentukan.
Ada empat sekolah yang setuju dengan target audiens yang berbeda. SMK N 1 Unaaha dan SMA N 1 Unaaha dengan anak OSIS, SMA N 2 Unaaha dengan Gugus Depan Tamalaki, sementara SMK KS Kesehatan Unaaha lebih umum audiensnya. Roadshow Kelas Berbagi ini dilakukan dalam dua hari 11-12 Januari 2018.
Materinya terbagi dalam tiga bagian. Pertama adalah pengenalan tentang program Indonesia Mengajar. Lalu digabung dengan kerelawanan sebagai gaya hidup yang merupakan materi ini. Kami juga menghadirkan orang yang bersinar karena dunia kerelawanannya dalam sesi ini. Lalu ditutup dengan promosi JEJAK (Jendela Anak Konawe), komunitas pendidikan yang sedang kami tanam di Konawe.
Seperti seorang sales, kami menawarkan sebuah konsep sekaligus wadah untuk mengaktualisasikannya. Harapannya memang mereka bisa bergabung dengan JEJAK sebagai pengenalan dunia kerelawanan itu seperti apa. Setelah terbiasa, semoga sifat kerelawanan itu menjadi sebuah gaya hidup kids zaman now.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda