info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Menggambar diri sendiri ^^

RuthChristyanti B 3 September 2015

Menggambar diri sendiri

Kamis, 3 September 2015

Hari kamis, hari dimana aku mengajar kelas 5 dan 4. Hari dimana aku melihat gelak tawa dan senyum yang tulus dari anak-anak SDN 018 Tanah Grogot. Hari dimana aku selalu bersemangat untuk bangun pagi. Ditengah embun yang menyelimuti desaku, aku bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Pukul 07.00 tibalah aku di sekolah, seperti biasanya sudah ada Pak Haerun duduk manis di kursinya dan menyapaku “selamat pagi Bu Ruth, apa kabar?”.

Aku dengan semangat yang menggebu-gebu menyapa balik. Setelah meletakan semua peralatan perang (Tas ransel yang memuat semua harta karunku untuk mengajar) aku bergegas mengeluarkan laptop dan speaker sekolah untuk memperdengarkan lagu-lagu nasional di sekolah.

30 menit berlalu dengan diiringi lagu-lagu nasional, saatnya mengajar di kelas 5. Kelas yang unik, memiliki 11 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Memiliki 5 jagoan, memiliki 1 polisi kelas, dan memiliki 3 pendengar yang baik. Keberagaman siswa dan siswi kelas 5 ini selalu menjadi mood booster untuk mengajar.

Seperti biasa kelas dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, para siswa berdiri dengan sikap sempurna. Rangkaian kegiatan belajar dimulai..

Absen menggunakan bahasa inggris

Ice breaking

Pengumpulan buku bintang

Penulisan buku bintang

Tebak-tebak berhadiah

Dan tibalah di saat yang berbahagia..pelajaran SBK akan dimulai.. dengan lantang aku memberikan instruksi kepada anak-anak.

“Gambarkan diri kalian pada kertas ini..lalu buatlah bingkai menggunakan sedotan.”

Tak lama berselang anak-anak yang memiliki kemampuan dalam menggambar langsung berwajah serius untuk menggambar dirinya. Namun tiba-tiba ada seorang anak mendekatiku dan berpose. Aku menatapnya dengan bingung. Dia hanya berkata “saya mau ngaca bu.. saya lupa wajah saya seperti apa.” Seketika aku tertawa terpingkal-pingkal, bisa-bisanya anak ini lupa wajahnya sendiri.

Satu jam berlalu..saatnya mengumpulkan hasil karya.. tak lupa aku mengingatkan untuk memberikan nama pada bagian belakang gambar.

Pelajaran ditutup dengan ucapan good morning dariku.

Sesampainya di ruang guru aku melihat hasil karya mereka, dan aku menemukan gambar kelinci didalamnya... hahahha.. kembali aku tertawa.. anak yang tadi berpose dan bercermin itulah yang menggambar kelinci. Mungkin dia memang sulit untuk mengingat wajahnya.

Keceriaan dan tingkah laku inilah yang selalu membuatku rindu akan mereka. Mereka adalah salah satu alasan aku ada di desa penempatan.

Terima kasih nak telah mengajari ibu banyak hal.

 

Ruth Christyanti – Pengajar Muda IX

Lomununtu – Rantau Panjang

Kab. Paser – Kalimantan Timur

 

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua