info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

NYANTAP dulu

RuthChristyanti B 2 September 2015

Turun kah Bu? teriak caca dengan lantang dari lapangan. Aku berjalan mendekatinya dan berkata “kenapa memang ca? Ramai betul dekat rumah ini?” “ada latihan bedayunng bu..” jawabnya dengan ceria (di daerah paser kebanyakan imbuhan ber jika di lafalkan menjadi be).  ‘ia nanti ibu turun, ibu mau ke rumah dulu..” jawabku.

Tak lama berselang aku menyusuri halaman rumahku dan tiba di dermaga besar dekat rumah kai (kai adalah sebutan untuk kakek). Benar saja apa yang dikatakan oleh caca, berjejer beberapa perahu di sungai, dayung-dayung di letakan pada pinggiran dermaga, orang-orang menggunakan baju olah raga.

“Ayo ikut bu..nyobain perahu..” tantang seorang Bapak yang sudah siap mendayung. Aku hanya tersenyum dan berkata “Takut larut Pak..” (Larut adalah tenggelam terbawa ombak sungai). Lalu ajakan itupun berlalu. Aku kembali melakukan aktivitasku mengambil gambar, dan para atlet dayung rantau panjang berlatih di tengah kencangnya angin.

Matahari mulai kembali ke peraduannya dan langitpun menghitam, menandakan malam akan tiba.

Tiba-tiba kakiku di siram air sungai oleh seorang Bapak yang adalah atlet Dayung Rantau Panjang. Serentak aku terkejut dan melihat ke arah bapak tersebut. Beliau mengatakan “NYANTAP dulu...”. Aku hanya bisa tersenyum dan berkata terima kasih pak..

Tradisi “nyantap”memang lekat di desa Rantau Panjang. Tradisi ini menyakini bahwa setiap pribadi yang diajak melakukan sesuatu atau ditawarkan sesuatu tidak boleh menolak, dan jika menolak ia harus menyicipi hal tersebut. Dalam hal ini aku menolak untuk naik ke dalam perahu, lalu aku disiram air sungai sebagai bukti aku sudah mencicipi sungai, sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang buruk padaku kelak.

Terima kasih pak, telah mengajariku untuk menghargai kearifan lokal.

Memang setiap daerah memiliki keunikan dan tradisinya masing-masing. Inilah INDONESIA bangsa yang penuh dengan kebudayaan dan tradisi di setiap daerahnya. Hargai dan Cintailah INDONESIA dengan beribu-ribu kebudayaannya.

 

Ruth Christyanti - Pengajar Muda IX

Lomununtu - Rantau Panjang

Kab.Paser - Kalimantan Timur

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua