Seakan berjumpa pangeran berkuda putih yang dengan gagah berani menyelamatkan putri. Itulah perasaan yang kurasakan ketika berjumpa dengan pengajar muda lainnya.

Berjumpa dengan rekan seperjuangan. Berjumpa dengan orang-orang hebat dengan cerita menawan dari masing-masing desanya merupakan suatu kebahagiaan yang tidak terbayarkan oleh apapun.

Sore ini kami berkumpul berenam geng Tanjung harapan tiga orang, geng kota tiga orang. Pengajar Muda tanjung harapan datang membawa anak-anak mereka untuk mengikuti lomba. Apapun alasan mereka datang ke kota aku dengan senang hati berjumpa mereka.

Senja datang menghampiri kami yang berkumpul di kabupaten paser. Kami bersantai di tepian sungai kandilo yang biasa disebut siring oleh masyarakat.

Bercengkrama satu dengan lain, menceritakan hal-hal menarik ketika berada di desa. Bersenda gurau membahas tentang perilaku anak-anak kami di desa. Terlebih kami mengetahui kondisi dari pribadi lepas pribadi.

Ada banyak orang berkata, kami bahagia ketika berkumpul karena saat kami di desa kami merasa sendirian.

Tapi jawabku bukan itu, kami bahagia karena kami dapat bertemu keluarga baru kami, yang dalam 6 bulan terakhir menjadi tempat berbagi kisah hidup. 

Tempat mencurahkan segala sesuatu yang kami rasakan.

Keluarga yang memiliki keunikan masing-masing, memiliki pola pikir yang unik, dan memiliki tingkah laku yang tak terbayangkan.

Apapun yang terjadi kami selalu mengungkapkannya dan berbagi dengan anggota keluarga yang lainnya.

Ya... kami Pengajar Muda IX Paser bukan hanya sekedar Rekan Kerja melainkan sebuah keluarga. 

Sampai jumpa di setiap monthly meeting selanjutnya :)

Ruth Christyanti

Pengajar Muda IX – Lomununtu, Paser, KalTim