Hey Rumah, numpang yah..!!!

Rusdi Saleh 17 November 2010
Hari ini adalah kali pertama saya akan tidur di rumah baru, rumah yang akan saya tempati selama kurang lebih satu tahun kedepan. agak sedikit bingung untuk memulai jurnal ini. cerita tentang rumah pastinya akan banyak yang bisa di tuliskan. pertama, dari segi bangunan rumah ini sangat luas, jika diliat dari luar, rumah ini terlihat agak megah. kamarnya ada banyak tidak kurang dari 5 kamar tidur dan satu kamar mandi plus kamar cuci. halaman rumah ini pun masih sangat luas. ditambah garasi untuk Mobil kepunyaan empunya rumah Sebagian rumah ini sudah dikeramik dan sebagian lagi belum menggunakan namun cukup nyaman untuk di injak. Kedua, Penghuni, Membicarakan soal penghuni rumah ini sangat monoton. bayangkan saja, saya tinggal bersama kepala ssekolah di SD yang akan saya ajar, namanya Pak Rahmat. Beliau lumayan cukup lama nampaknya menjadi guru. Sampai detik ini saya belum bertanya berapa umur beliau, namun dapat dipastikan sudah berkepala empat. istri kepala SD bernama Ibu Sri, ajaibnya istrinya adalah Guru juga di sekolah itu. keluarga itu memiliki 2 anak. anak yang paling kecil masih kuliah di Tanjung Karang sedangkan yang paling besar saat ini aktivitasnya adalah guru juga , Membantu kegiatan Belajar mengajar di sekolah tersebut juga. jadi 3 orang dari isi rumah yang akan saya tempati masih ada hubungan dekat dengan sekolah yang akan saya ajar. bisa saja pada suatu waktu kami berangkat beramai-ramai menuju sekolah dari rumah. jadi secara singkat, yang tinggal dirumah ini adalah Bapak Rahmat sebagai kepala rumah tangga dan ibu sri sebagai Ibu rumag Tangga dan dua anaknya serta menantu daria anaknya yang pertama. Anak bungsunya pulang setiap dua minggu  sekali dan mantunya saat ini sedang tidak bekewrja Ketiga, Listrik. hal yang sebetulnya paling males untuk saya bahas. Tak ada listrik di kampung ini, hanya menggunakan genset terbatas yang menyala dari jam 18.00 sampai 22.30. saya tidak akan berkomentar lebih banyak untuk hal yang satu ini. I Love It, mungkin dengan kondisi seperti ini akan lebih berkesan. Keempat, kondisi sosial keluarga. pengalaman pertama beberapa jam bersama keluarga ini sangat menyenangkan, berharap untuk seterusnya akan seperti ini. mereka sangat ramah, baik, komunikatif dan menganggap saya seperti anaknya sendiri. hubungan antar keluarga sangat baik. Secara spiritual, keluarga ini cukup taat pada agama, lulusan Pendidikan Agama membuat Pak Rahmat cukup disegani dikampung ini. setiap magrib kami semua sholat berjamaah di Musola yang terletak di depan rumah. lebih mirip musola pribadi karena yang menggunakan hanya lingkungan keluarga dimana saya berada. hal lain dari segi sosial adalah bahasa.  Menarik membicarakan masalah bahasa, karena disini di provinsi yang katanga Lampung. namaun bahasa pengantarnya sebagian besar adalah bahasa Jawa. mungkin karena daerah ini adalah daerah transmograsi yang notabene kebnayakan orang dari jawa. alih-alih saya bisa ngobrol bareng mereka, mengerti saja saya tidak begitu. tapi ketika sesuatunya butuh proses untuk beradaptasi, pada waktunya nanti kemungkinan saya bisa memahami apa yang mereka katakan. semoga saya betah tinggal disini, dan banyak meninggalkan memori jangka panjang ynag takan pernah terlupakan dan bagian dari Puzle hidup saya yang saling melengkapi. Tulang bawang barat, 12 November 2010

Cerita Lainnya

Lihat Semua