Belum lama setelah kedatangan saya di Langkahan, saya dihadapkan sebuah “job” baru : menjadi panitia “classmeetings”. Term classmeetings sebenarnya tidak dipakai di perlombaan ini. Anak-anak mengenalnya dengan istilah “perlombaan” saja. Classmeetings, anggap saja namanya begitu, ini dilakukan setelah Ujian Akhir Semester, sebelum pembagian raport. Anak-anak, dalam rangka mewakili kelasnya, mengikuti berbagai macam perlombaan individu maupun kelompok. Untuk perlombaan individu ada lomba MTQ, lomba adzan, lomba lari jarak pendek dan lomba membaca puisi. Sedangkan untuk lomba berkelompok ada lomba sepakbola dan lomba cerdas cermat.

Dalam classmeetings kali ini, saya didaulat (tiba-tiba diminta) menjadi juri lomba baca puisi dan cerdas cermat. Lomba baca puisi berjalan lancar, meskipun di awal sempat kebingungan dengan parameter perlombaan. Dan lomba cerdas cermat adalah lomba yang paling menarik. Mulai dari penyisihan hingga babak final sangat mengesankan. Dalam perlombaan ini saya menemukan (calon) anak-anak saya yang pintar-pintar. Saya bahagia sekali. Melihat mereka seperti melihat harapan bahwa SD tempat saya mengabdi berpotensi untuk maju pada suatu saat nanti.

Meskipun sedikit banyak, kegiatan ini memunculkan chauvanisme kelas mereka namun tidak mengapa. Mereka akan belajar bahwa untuk mencapai sesuatu butuh usaha dan perjuangan. Kita berusaha keras dan tidak berleha-leha, karena lawan kita juga sedang berusaha keras. Untuk menang, kita harus melampaui usaha mereka. Tidak ada yang instan dan kebetulan di dunia ini. Apalagi untuk sebuah kemenangan :)