Suliliran Bolum Bekerai

Rini Mayasari 7 November 2011

 

                 Perjalan dari Tanah Grogot menuju lokasi desa penempatan saya cukup panjang karena kami mampir dulu ke beberapa rumah PM lainnya. Kami melewati hutan-hutan sawit yang sepi dan jalanan berbatu yang lengang di tengah gerimis hingga terlihatlah papan bertuliskan “Kantor Kepala Desa Suliliran.” Ya, Suliliran nama desa tempat saya akan tinggal selama setahun ke depan. Desa ini terlihat tak kalah lengang dibandingkan jalanan yang kami lewati. Terlihat ada beberapa anak bermain di pinggir jalan saja.

               Desa Suliliran atau pun Belebak sebenarnya lebih terlihat seperti desa kelahiran saya sekitar 20 tahun yang lalu dari segi infrastruktur. Jalan tanah merah sudah agak mendingan karena sudah di lapis batu, rumah-rumah panggung yang memanjang ke belakang,

Lengang sekali! “Ah mungkin para ibu-ibunya sedang membuat kue,” begitu pikir saya menghibur diri. Ya benar juga karena besoknya adalah hari raya Idul Adha ternyata para ibu sibuk mempersiapkan penganan untuk hari raya.

              Setelah mampir ke tempat tinggal PM sebelumnya, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah yang akan saya tempati yang ternyata tidak jauh. Sekilas saya membaca tulisa di tugu di pertigaan yang kami lewati. Tugu tersebut bertuliskan “Suliliran Bolum Bekerai” ysng berarti Suliliran Bekerja Bersama. Ya, bekerja bersama, ini juga harapan saya. Untuk bahu membahu melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan selama setahun masa penugasan saya disana. Ayo bolum bekerai, kita lunasi janji kemerdekaan Indonesia untuk mencerdaskan anak bangsa!


Cerita Lainnya

Lihat Semua