Tika-nya satu, Ceritanya Banyak!!! #Part1
Rika Amelia 31 Mei 2014Tidak, dia bukan favoritku. Tak seperti Ainan yang jago segala,siswaku yang satu ini tak luput dari kelemahan disana sini. Tika mungkin saja menggambar pagar dengan ukuran yang tidak proporsional, dia juga seringkali kalah cepat melakukan perhitungan matematika di kelas. Dia juga ser ing membuat kesalahan ketika pertanyaan sains ditujukan padanya. Tapi, kelebihannya dia anak yang tak pernah diam jika ditanya. Selalu banyak cerita menarik yang muncul dari bocah yang satu ini. Berikut ini adalah kompilasi ceritaku ten tang Tika.
Hei little girl, who are you?
“Dulu, waktu saya kecil ketika saya sedang nonton TV tu ibu, saya ditinggal sama Ayah saya ke Malaysia. Tidak ada yang kasih tau saya Ayah saya mau kemana sih ibu. Malah ada yang menyembunyikan sandal saya sebelah, sampai-sampai saya sibuk mencari sandal. Taunya Ayah saya sudah pergi.” Kenang Tika. Ya, Tika memang sudah dari kecil ditinggal kerja oleh orangtuanya. Ayahnya mencari nafkah menjadi TKI di Malaysia sementara sang ibu sibuk bekerja di kota. Sehari-harinya ia tinggal dengan sang bibi yang lebih ia sayangi daripada ibunya sendiri. Ditinggal pergi kedua orangtuaya tak membuat Tika dan adiknya Afgan menjadi anak yang murung. Tika tumbuh menjadi anak pintar. Walaupun sedikit ceroboh dan seringkali membuat kesalahan. Tika selalu belajar dari kesalahannya itu, uniknya dia.
Tika and the World of her Own
“....Princess Belalang Rapunzell, maukah kamu menikah denganku?” Tika berkomat kamit sambil kami menikmati sore sepulangnya dari kegiatan English on the Road. “Wah, tentu saja pangeran Belalang... Dengan Senang hati. Akhirnya Princess Belalang Rapunzel hidup bahagia dengan sang pangeran tampan.”
Hanya potongan itu saja yang sepat aku perhatikan dari cerita panjang Tika sepanjang perjalanan pulang kami. Hari itu ada sekitar 20 anak yang ikut berjalan mengelilingi gang desa. Sebelum pulang kami berburu belalang dulu di ilalang di pinggir ladang. Nah, Belalang itulah yang jadi korban aktor dan aktris Tika sore itu. Berlagak seperti dalang andal, Tika mengayunkan sepasang belalang itu ke kiri dan kanan.
“Itu princess Rapunzel?kenapa princess Rapunzel sih?” Tanyaku iseng pada Tika. “ Lihat ni ibu, antena belalangnya panjang sekali seperti Rambut Rapunzell. Nah, yang ini pangerannya. Hihi.”
Sejak saat itu aku menyadari potensi yang dimiliki Tika. Imajinasinya luar biasa. Aku coba menyuruhnya bercerita, menggambar dan menulis. Tulisannya lah yang membuatku takjub. Cerita yang dia tulis, berbeda dengan cerita anak-anak pada umumnya. Jika kebanyakan anak cenerung bercerita tentang kegiatan sehari-hari yang sequential, Tika mampu membuat cerita imajinatif yang sudah mulai kelihatan konflik dan resolusinya. Walaupun topiknya agak aneh dan akhirnya tak diduga-duga, ceritanya sangat menarik. Dari semua cerita Tika, saya paling suka cerita tentang putri yang bepergian ke planet Mars (ceritanya memang tak jauh-jauh dari topik putri-putrian).
See??She can do it well!!
to be continued
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda