info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Mutiara Dalam Perjuangan

Benny Sudjono 30 Mei 2014

Foto Ibu guru Herlin saat menerima penghargaan lomba pembelajaran kreatif dari Kepala Dinas Dikpora Kab. Bima.

Ibu Guru Herlin Dwi Astuti seorang Guru SDN Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Dia adalah seorang yang terlahir di Banyuwangi 31 Juli 1970 dan menikah dengan salah seorang warga Desa Laju. Setelah menikah dengan seorang warga Desa Laju yang bernama Bapak Tamrin, dia menetap di salah satu desa yang berada di Kabupaten Bima tersebut. Meskipun dia tidak terlahir di Desa Laju, komitmennya untuk meningkatkan pendidikan di desa tersebut sangat tinggi. Dia adalah guru yang memiliki komitmen yang sangat tulus untuk melunasi janji kemerdekaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengabdiannya sebagai guru sukarela selama 10 tahun dengan gaji yang keluar tiap tiga bulan sekali dengan sangat minim tak membuatnya tumbang. Semangatnya dalam mendidik di sekolah dan perjuangannya tak pernah runtuh atau tergoyangkan. Hasilnya, baru-baru ini dia mengikuti tes K2 yang dilaksanakan oleh pemerintah dan alhamdulillah setelah sekian lama Ibu Guru Herlin ini menantikan akan hal tersebut dia menjadi salah satu dari 3 orang guru di Desa Laju yang diterima dalam seleksi PNS K2 tersebut. Kegembiraan Ibu Herlin tak terukur, namun semua itu tak lepas dari dedikasinya dalam berjuang mengabdi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baru–baru ini Ibu Guru Herlin juga berpartisipasi dalam lomba pembelajaran kreatif rangkaian kegiatan Education Exhibition For Langgudu (E2FL) kerjasama Gerakan Desa Cerdas Laju dengan Karumbu Bersinar. Kegiatan E2FL tersebut didukung oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Dewan Pendidikan Kabupaten Bima, Pengajar Muda Kecamatan Langgudu, dan IGTKI Kab Bima. Tanpa dikira dan menyangka, ternyata Ibu Guru Herlin menjadi juara satu dari lomba pembelajaran kreatif tersebut. Ini diluar dugaan, Sebab setiap kali ada kegiatan level kabupaten atau provinsi yang selalu mewakili kecamatan dari ibu kota kecamatan. Ini memberikan pembelajaran bagi kita semua bahwa tak selamanya orang yang berada di desa yang jauh dari ibu kota tak dapat berprestasi. Ini juga merupakan tamparan keras yang dibuktikan oleh Ibu Guru Herlin, kalau desa tempat tinggalnya yang selama ini selalu kurang diperhatikan ternyata memiliki bibit-bibit SDM unggul.

Hal yang dapat aku simpulkan yaitu melihat sesuatu jangan dari covernya yang menarik dan indah melainkan lihatlah kualitas dan makna dari isinya. Jangan cari kesempurnaan, karena itu hal yang mustahil. Mulailah memetakan mana yang baik.


Cerita Lainnya

Lihat Semua