Sang Pemimpi(n)

Rif'atDarajat 26 Mei 2015

Bisa jadi, mimpi itu bagaikan raungan monyet yang saling bersautan di atas pohon kelapa.

Bisa jadi, mimpi itu seperti layang-layang yang terbang karena tertiup angin.

Bisa jadi, mimpi itu beraroma wangi seperti rerumputan yang basah setelah diguyur hujan.

Bisa jadi, mimpi itu memang sesuatu yang terdengar aneh dan gila.

Bisa jadi, apa yang kalian tuliskan tentang mimpi, adalah kenyataan dari segala yang orang lain pikir tak akan mungkin terjadi.

Hingga, suatu sore yang hening di Desa Petiku, salah seorang muridku berkata, “Bu, kalau sudah besar nanti, aku ingin bisa terbang.”

Aku cukup terkejut dengan pernyataannya. “Gimana caranya terbang? Manusia kan punya nggak punya sayap kayak burung?”

“Kan bisa pakai pesawat, Bu. Atau bisa aja nanti, aku bikin robot yang bisa diajak terbang, Bu. Atau aku jadi kayak Boboboy, Bu.. Superman aja bisa terbang, Bu. Wush~~” (sambil mempraktekkan gaya terbang dengan tangannya)

Dari berbagai ‘bisa jadi’, yang sesungguhnya kemungkinan bisa terjadi, ada banyak hal di luar dugaan yang mestinya tak perlu kita sesali. Sederhananya, hiduplah terus dengan usaha maksimal untuk menggapai puncak cita-cita yang kita harapkan.

Motivasi dan semangat itulah yang senantiasa aku pupuk dan tularkan kepada murid-muridku di SD Lanai (SDN 020 Long Kali). Karena setiap dari kita, manusia yang hidup adalah seorang pemimpin bagi kalangannya, atau paling tidak, pemimpin bagi dirinya sendiri. Yang tiada lain dan tiada bukan, terdapat benang merah antara Sang Pemimpin dan Sang Pemimpi.

Sudah selayaknya Sang Pemimpin memiliki mimpi-mimpi besar untuk membuat perubahan lebih baik, meskipun bagi orang lain mimpi itu tidak masuk akal. Begitu pula Sang Pemimpi, yang seharusnya siap sedia bertanggung jawab mewujudkan mimpi-mimpinya, layaknya seorang pemimpin.

Selamat bermimpi dan mengerjakannya.


Cerita Lainnya

Lihat Semua