info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Selamat Hari Guru...!

Rhamdani Kurniawan 25 Desember 2010
Pagi ini tampak berbeda sekali dengan hari-hari sebelumnya, sinar matahari pagi yang hangat mengusir sisa-sisa dinginnya malam di pesisir Desa Indomut, siaran radio RRI pagi kota Ternate yang berulang kali mengucapkan selamat Hari Guru kepada seluruh masyarakat di Maluku Utara, menambah kekhidmatan pagi ini. Ya, 25 november 2010, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi segenap pendidik di tanah air, Hari Guru nasional sekaligus hari diresmikannya kembali PGRI setelah sekian tahun dibekukan oleh Jepang di zaman penjajahan. Sejenak aku memasukkan sebuah kantong plastik hitam kedalam tas, kantong plastik yang berisi ungkapan kasih sayang murid-murid SDN Indomut yang dengan penuh semangat dan susah payah membuat sebuah kejutan kecil untuk para guru di sekolah hari ini. Pintu gerbang SDN Indomut langsung menatapku ketika kuarahkan pandangan ke lapangan sekolah, kulihat sudah ada seorang guru yang sedang membariskan para murid sebelum masuk kelas. Seperti biasa, bersih-bersih sudah seperti menjadi agenda wajib sebelum masuk kelas. Aku tapaki ruang guru untuk menyapa guru lainnya, namun sapaanku hilang begitu saja tertiup angin karena ruangan berukuran 4x5 itu masih tampak kosong. Jam digital HP ku sudah menunjukkan angka 08.00 WIT, namun baru 4 orang guru yang hadir termasuk aku. Hmm... sepertinya kejadian kemarin akan terulang kembali, namun aku sudah membulatkan tekad bahwa hari ini aku harus bisa fokus untuk mengajar, walaupun akan ada sebagian pihak yang dikorbankan. Aku mulai memasuki kelas 5 jam 8.20 WIT, pelajaran hari ini adalah Bahasa Indonesia. “Assalamualaikum...” ku sapa para murid yang ada didalam kelas “Wa’alaikumsalam...” jawab para murid serentak, disertai langkah-langkah kecil para siswa yang masuk kedalam kelas, menunjukkan bahwa mereka baru sadar bahwa ada guru yang baru saja masuk. Setelah beberapa menit melakukan permainan ringan untuk menarik perhatian mereka, akupun langsung memasukkan materi ke otak mereka, pelajaran menyimak bacaan aku lakukan dengan permainan. Setelah selesai materi ‘Menyimak Bacaan’, para siswa langsung disisipi materi bagaimana membuat puisi dengan metode konstruktif menggunakan ‘spider web’. Diakhir pelajaran, mereka aku minta membuat puisi menggunakan ‘spider web’ dengan tema guru. Ada satu puisi yang kemudian menarik perhatianku, puisi yang dibuat oleh salah seorang murid yang bernama Yuni mencerminkan ketulusan hati seorang anak kepada gurunya. Ditengah kerasnya kultur pendidikan dari guru kepada siswa SD di Maluku Utara ini, ternyata masih tersisa rasa sayang yang begitu tulus dari mereka kepada gurunya.Yuni pun aku minta untuk membacakan puisinya di acara kejutan Hari Guru yang akan dilaksanakan saat apel siang nanti. Seusai mengajar kelas 5 aku masuk kedalam salah satu kelas yang dipakai KKG oleh para guru SD Gugus 3 Kabupaten Halmahera Selatan. Sudah dua hari ini para guru melakukan KKG di SDN Indomut, sekolah dari Belang-belang, Awanggo, Pasam Boa, Bajo dll datang ke SDN Indomut untuk melakukan KKG, termasuk SDN Indomut sendiri. Itu sebabnya mengapa sejak kemarin seluruh kelas nyaris tidak belajar sama sekali. Sejenak aku berbincang dengan para guru yang mengikuti KKG, kemudian pamit untuk mengajar kembali, karena para siswa lebih berhak menggunakan waktu saya daripada KKG. Di kelas 6 saya mengajarkan pelajaran Bahasa Inggris, dimulai dengan pengenalan huruf dan nama-nama anggota tubuh dalam bahasa inggris. Secara umum karakter siswa kelas 6 labih mudah diatur daripada kelas lainnya dan lebih kooperatif, itulah sebabnya materi yang saya sampaikan dapat selesai sesuai rencana. Diakhir pelajaran aku kembali mengingatkan mereka tentang ‘kejutan’ untuk para guru, kebetulan hari ini ada kegiatan KKG yang dihadiri oleh sekitar 10 orang guru dari berbagai SD, sehingga kejutan ini dapat lebih meriah lagi. Lonceng pun berbunyi, pertanda apel siang akan segera dimulai. Terus terang, aku merasa sedikit tegang ketika memikirkan apakah anak-anak dapat membawakan kejutan sesuai rencana. Alhamdulillah, setelah apel siang selesai dengan cekatan para siswa membentangkan dua buah rumbai-rumbai bertuliskan “Selamat Hari Guru, Kami Sayang Bapak/Ibu Guru” lalu majulah Yuni membacakan puisi tentang guru yang tadi pagi ia tulis. Ditengah panas teriknya matahari tepi pantai Indomut, namun para siswa tetap semangat hingga puisi selesai dibacakan. Setelah puisi selesai dibacakan para siswa masuk kedalam ruang kelas yang dipakai KKG oleh para guru, mereka bersalaman dan mengucapkan selamat Hari Guru kepada seluruh guru yang mengikuti KKG. Ada diantara para guru yang terkejut dan heran dengan kejadian yang tampak didepan mata mereka, dan uniknya, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui kalau hari ini adalah Hari guru nasional. Itulah sekelumit kisah dalam menyambut Hari Guru nasional yang dilakukan oleh para siswa SDN Indomut, sudah menjadi rahasia umum bahwa para siswa di hampir seluruh SD di Maluku Utara mendapatkan pola pengajaran yang cukup keras dari guru-guru mereka, mereka menggunakan pepatah yang mengatakan bahwa ‘diujung rotan ada intan’, itulah pepatah yang menggambarkan kerasnya pola pengajaran disini, walaupun sudah banyak guru yang meninggalkan cara kekerasan dalam mendidik siswanya, namun sisa-sisa pengajaran dengan kekerasan masih dapat ditemui disetiap SD yang kami kunjungi. Halmahera Selatan Jumat, 25 November 2010 Pkl 00.15 WIT, ditengah malam yang penuh dengan lolongan anjing...

Cerita Lainnya

Lihat Semua