Dalam Keheningan Aku pun Terdiam,,

Ratu Ashri Maulina Fauzana 14 Agustus 2011
Dalam keheningan aku terdiam,, Di kamar ini, kamar yang berukuran tidak lebih dari 2X2 M, di gelap malam, sendiri karena terpisah ratusan kilometer dari keluarga dan sahabat-sahabat tercinta, tanpa kipas angin, ditemani cumbuan nyamuk-nyamuk yang hinggap dikulitku, aku mencoba untuk kembali membuka mataku, mata hatiku, mata telingaku.. Kurasakan kembali hirup nafas ini, kubuka kembali memori yang sempat bertengger dikepalaku, aku mengingat lagi setiap rasa yang pernah menoreh jiwaku, dan aku menyelam ke dasar kalbu yang selalu menjadi kebimbanganku.. Aku tak pernah tahu kemana takdir ini akan membawaku, ia muncul dan akan selalu mengikutiku.. aku pernah terdesak hingga rasanya tak mampu lagi aku menghirup O2 dalam semesta.. rasanya tak sanggup lagi aku menanggung berat dalam pundakku, bahuku letih, aku ingin bebas.. bebas dan membebaskan setiap inchi dalam susunan rangkaku untuk bergerak.. bergerak semau yang dia suka.. Aku tahu,,, aku tak layak untuk mengeluh, tak layak untuk mengumpat, apalagi tidak terima untuk setiap hal yang menurutku menyebalkan yang terjadi di hidupku.. tapi kenapa aku?! aku juga ingin merangkaikan mimpi, aku pun ingin menatap asa itu, aku ingin menjangkau dan meraihnya.. kenapa aku harus bertahan di titik ini.. Cukup!!!! hidup terlalu mengesalkan bagiku, rasanya semua hanya setengah berguna, tak pandai aku menata hidup, dan mungkin aku hanya akan menjadi seonggok daging yang kebetulan bernafas.. namun,,,, aku pikir aku sudah bertumbuh untuk setiap hal yang kualami.. Aku sudah harus menata hidupku sebaik mungkin.. dan aku tidak mau hanya duduk terdiam merenungi nasib dan kemudian menyerah pada apa yang aku dapat.. sedikit demi sedikit, pelita itu aku temukan.. bukan dalam terang tapi justru dalam gelap.. dalam berbagai hal yang aku sangka akan menjatuhkan diriku, berbagai hal yang menggagalkan rencanaku, atau berbagai hal yang membuat semua keinginanku terkubur total.. aku tahu hari akan selalu berganti hari, dan memang sudah seperti itu adanya.. aku sudah muak terjatuh, dan kini aku tak akan mengumpat lagi, aku akan berdiri, mengangkat lututku, mengobati lukaku, dan kembali berjalan.. bahkan berlari.. aku sudah letih terdiam.. terdiam dan membohongi diriku sendiri, mengangkat gengsi dan terhempas karena tiba-tiba kehilangan sesuatu yang ternyata aku cintai.. kini, aku akan bersuara, membawa irama hati, dan merangkai warna-warna indah menjadi sebuah pelangi.. aku tak takut lagi, aku tak ragu lagi, aku akan melompat tinggi-tinggi karena aku punya mimpi, dan tak ada seorangpun yang dapat merenggut kemewahan itu kecuali-Nya yang Agung.. Engkau yang penyayang, sudikah Kau memaafkan aku dengan setiap ucapan tidak pantasku.. kini, aku belajar kembali, belajar dari apa yang disebut gelap untuk menjadi pelita belajar dari apa yang disebut rintangan menjadi tantangan.. belajar dari apa yang disebut kemuakan menjadi kesyukuran.. belajar bersama ibadah yang tak butuh biaya, lewat senyuman yang terpancar dari keheningann hati terdalam.. dan di tempat ini aku belajar, di sini aku terdiam sesaat.. keheningan itu menyadarkanku bahwa aku justru tidak sendiri.. justru aku selalu bersama setiap jiwa yang masih sangat mencintaiku dan mendukung setiap langkahku... terima kasih untuk setiap jiwa-jiwa baik hati yang sudah merawatku selama ini, lingkaran cinta yang selalu menopangku untuk tetap tegar berjalan, dan sentuhan lembut kasih yang membangunkanku untuk terus terjaga meraih asa, tanpa pernah menyerah.. dan terima kasih, terima kasih untuk setiap rasa itu.. rasa yang akan selalu membuatku merasakan rasanya indah, merasakan rasanya senyuman tulus, dan merasakan rasanya keagunganNya.. "Keheningan mengapung kenangan, mengembalikan cinta yg hilang, menerbangkan amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan. Hening menjadi cermin yg membuat kita berkaca, suka atau tidak pada hasilnya.-dee-" teruntuk semua yang telah sangat baik padaku, keluarga tercinta, kekasih hati yang padanya ku akan selalu setia, sahabat yang tak akan pernah lekang waktu, lingkaran kebaikan yang membuatku selalu menaikkan layar dan membelah samudra kehidupan.. kini, waktuku untuk benar-benar mengabdi, melepaskan setiap beban, membebaskan pikiranku, dan akan kembali dengan setiap mimpi yang akan aku wujudkan suatu saat nanti.. terima kasih dan kan kuraih setiap cita itu, bersama laskar laut yang selalu menemaniku, i love you..

Cerita Lainnya

Lihat Semua