Let’s talk about the society here... Rumah yang saya tempati sekarang memang agak jauh dari sekolah tempat saya –akan- mengajar. Mungkin jaraknya 2-3 km. Rumah itu adalah rumah orangtua dari abang angkat saya, seorang pegawai TU sekolah yang bersedia menerima saya. Awalnya saya akan ditempatkan di tempat dia tinggal sekarang, yaitu di rumah mertuanya. Tetapi karena mertuanya masih ragu dengan sosok bernama Rangga ini –secara memang belum pernah bertemu-, jadinya ia menempatkan saya di sini, di rumah orangtuanya. Walau jauh dari sekolah, ternyata abang saya ini dan keluarganya berbaik hati meminjamkan saya sepeda motor tua millik ayahnya –mereka biasa menyebut sepeda motor dengan sebutan Honda, apa pun merk sepeda motornya-. Akhirnya saya sering ke mana-mana dengan Honda itu. Termasuk mengunjungi kawan saya di desa sebelah, ke kedai –sejenis warung makan atau warung, atau ke masjid. Satu hal yang menarik ketika saya mengunjungi semua tempat itu adalah bahwa mereka biasa sekali tidak mengunci stang motor atau bahkan meninggalkan kuncinya di lubang kunci. Ya, tingkat kriminalitas pencurian kendaraan bermotor tampaknya memang sangat minim bahkan nyaris nol sama sekali. Para pengendara motor merasa aman dengan hanya mematikan mesin motor, tidak perlu dikunci stang, apa lagi sampai kunci roda seperti yang biasa kita lakukan di Jakarta. Luar biasa. Itulah kata kagum yang saya ucapkan dalam hati ketika melihat kondisi masyarakat di sini. Kapan ya Jakarta seperti ini? Sangat berharap! Hehe....

November 20th, 2010